MENGAPA TERJADI NYERI KEPALA?

21/08/2022 Views : 227

Ni Putu Ayu Putri Mahadewi




MENGAPA TERJADI NYERI KEPALA?

dr.Ni Putu Ayu Putri Mahadewi,M.Biomed,Sp.N


Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan akibat kerusakan tersebut. Nyeri memberikan suatu protective role artinya nyeri merupakan suatu respon tubuh untuk mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut. Namun suatu kondisi nyeri yang berlangsung lama dan tidak tertangani dapat menyebabkan suatu maladaptive artinya suatu kondisi yang menyebabkan terganggunya kualitas hidup.

            Nyeri kepala adalah jenis nyeri yang paling sering dikeluhkan oleh masyarakat. Nyeri kepala atau sefalgia atau cephalgia atau headache lebih sering dialami oleh perempuan.

Mengapa terjadi Nyeri Kepala?

Nyeri kepala muncul akibat terangsannya organ peka nyeri yang bermanifestasi klinis menjadi suatu kondisi nyeri kepala. Organ peka nyeri tersebut berlokasi di dalam kepala (intrakranial) dan ekstrakranial (diluar otak).

            Kesempatan kali ini kita akan bercerita mengenai organ peka nyeri ekstrakranial. Nyeri kepala juga dapat terjadi akibat terangsangnya organ peka nyeri yang berlokasi di luar kepala (diluar otak). Berikut adalah beberapa organ peka nyeri ekstrakranial yang juga dapat memicu terjadinya nyeri kepala yaitu :

1.    Nyeri alih (Referred Pain). Nyeri alih dapat bersumber dari pundak (contohnya spondilosis servikalis), bersumber dari mata (contohnya akibat kondisi radang pada mata dan glaukoma), THT (contohnya kondisi sinusitis dapat memicu nyeri kepala) dan nyeri alih yang bersumber dari gigi (contohnya pada kondisi abses apikal).

2.   Dilatasi (atau pelebaran) cabang-cabang arteri karotis eksterna. Arteri adalah pembuluh darah dan arteri karotis eksterna terletak ekstrakranial. Kondisi ini dapat menimbulkan nyeri kepala berupa migren, cluster headache, atau berupa nyeri kepala tipe vaskuler akibat latihan.

3.   Radang arteri ekstrakranial. Peradangan atau inflamasi ini dapat memicu terjadinya nyeri kepala berupa giant-cell arteritis temporalis.

4.    Kekakuan otot. Primary muscle contraction headache contohnya terjadi pada kondisi tension headache atau nyeri kepala tipe tegang. Secondary muscle contraction headache misalnya terjadi pada kondisi maloklusi dari gigi dan spondilosis servikalis yang umumnya terjadi pada lanjut usia.

5.    Radang atau tertekannya Nervus Trigeminal. N.Trigeminal berlokasi di wajah dan penekanan pada nervus ini dapat menyebabkan kondisi Neuralgia Trigeminal.

6.    Tumor yang terjadi pada tulang kepala dapat memicu terjadinya nyeri kepala.

7.   Kondisi sistemik secara umum pun dapat memicu munculnya nyeri kepala seperti kondisi infeksi. Emosi pun dapat menjadi suatu pemicu timbunya nyeri kepala.

Demikianlah beberapa kondisi ekstrakranial (diluar otak) yang dapat memicu terjadinya nyeri kepala. Kondisi nyeri merupakan suatu protective role. Namun kondisi nyeri membutuhkan penanganan yang tepat. Segera konsultasi pada dokter terkait kondisi nyeri yang anda alami untuk mencegah nyeri tersebut menjadi suatu kondisi yang maladaptive dan mengganggu kualitas hidup.


Sumber :

·     Chinthapalli K, Logan AM, Raj R, Nirmalananthan N. 2018. Assesment of Acute Headache in Adults - What The General Physician Needs to Know. Clinical Medicine 2018 Vol 18, No 5: 422-7.

·      Kelompok Studi Nyeri Kepala PERDOSSI. 2018. Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Kepala.

·      Ngoerah IGNG. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Saraf. 2018. Udayana University Press.