NYERI KEPALA DAN PENILAIAN KUALITAS HIDUP MENGGUNAKAN KUESIONER HEADACHE IMPACT TEST-6 (HIT-6) dr.Ni Putu Ayu Putri Mahadewi,M.Biomed,Sp.N
15/05/2023 Views : 504
Ni Putu Ayu Putri Mahadewi
Nyeri kepala atau sefalgia atau cephalgia adalah sensasi nyeri yang dirasakan di bagian kepala atau hingga leher bagian atas. Nyeri kepala dapat memberikan rasa tidak nyaman, menurunkan kulaitas hidup dan menimbulkan disabilitas. Keluhan nyeri kepala yang muncul dalam kondisi kronis (lama) akan mengganggu kualitas hidup pasien, ketidaknyamanan dalam melakukan aktivitas hingga membatasai aktivitas harian.
Penilaian kualitas hidup pasien dilakukan dengan menggunakan kuesioner yaitu Headache Impact Test-6, menilai tingkat keparahan dampak nyeri kepala pada aktivitas pasien dalam kehidupan sehari-hari. HIT-6 memiliki sifat psikometrik yang baik untuk mengecek dampak dari nyeri kepala. Kuesioner HIT-6 sangat banyak digunakan sebagai alat survei dampak nyeri kepala yang terbagi atas enam item pertanyaan dan telah dirancang agar dapat mengetahui dampak nyeri kepala secara keseluruhan seperti fungsi sosial, fungsi peran, vitalitas, fungsi kognitif, tekanan psikososial, dan ukuran keparahan. Pasien akan menjawab enam pertanyaan dan memilih salah satu dari jawaban berikut: tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sangat sering, dan selalu. Hasil jawaban ini akan dijumlahkan dan didapatkan keseluruhan skor.
Pertanyaan dalam HIT-6 terdiri dari seberapa berat nyeri kepala yang dialami pasien tersebut bila nyeri muncul, seberapa sering nyeri kepala biasanya akan mengganggu aktivitas harian seperti aktivitas harian dirumah, pekerjaan, sekolah atau aktivitas sosial, seberapa sering pasien harus berbaring apabila mengalami nyeri kepala, seberapa sering pasien merasa sangat kelelahan untuk melakukan aktivitas harian akibat nyeri kepala dalam 4 minggu ini, seberapa sering pasien merasa sensitif akibat nyeri kepala yang dialami dalam 4 minggu ini, dan pertanyaan terakhir seberapa sering nyeri kepala membatasi kemampuan untuk berkonsentrasi dalam pekerjaan atau aktivitas harian dalam 4 minggu ini. Keseluruhan pertanyaan diatas akan dijawab dengan pilihan ganda yaitu tidak pernah, jarang, sesekali, sangat sering atau selalu.
Penilaian total skor HIT-6 dibagi menjadi beberapa berdasarkan hasil menjawab 6 pertanyaan yaitu :
1. Skor diatas 60 : nyeri kepala yang dialami memiliki dampak yang sangat berat dalam kehidupan sehari-hari, kemungkinan mengalami nyeri yang menyebabkan keterbatasan aktivitas sehari-hari.
2. Skor 59-56 : nyeri kepala yang dialami memiliki dampak yang substansial dalam kehidupan sehari-hari kemungkinan akibat nyeri berat yang dialami.
3. Skor 55-50 : nyeri kepala yang dialami memiliki beberapa dampak dalam kehidupan sehari-hari. Nyeri kepala yang dialami tidak mengganggu waktu bersama keluarga, pekerjaan, sekolah atu aktivitas sosial.
4. Skor kurang dari 49 : nyeri kepala yang dialami tidak memiliki dampak dalam kehidupan sehari-hari.
Penilaian total skor HIT-6 akan memebantu memberikan penilain terhadap kualitas hidup sehari-hari serta membantu memberikan solusi untuk penatalaksanaan nyeri kepala yang dialami serta mementukan respon terapi yang telah didapatkan pasien. Pasien dengan nyeri kepala disarankan untuk secara berkala konsultasi kepada dokter yang merawat dan melakukan penilaian HIT-6.
Sumber Pustaka :
1. Weng LM, Su X, Wang XQ. Pain symptoms in patients with coronavirus disease (COVID-19): A literature review. J Pain Res. 2021;14:147–59.
2. Rendas-Baum, R., Yang, M., Varon, S. F., Bloudek, L. M., DeGryse, R. E., and Kosinski, M. 2014: Validation of the Headache Impact Test (HIT-6) in patients with chronic migrene, Health and Quality of Life Outcomes, 12(1), 117. https://doi.org/10.1186/s12955-014-0117-0
3. Xing, Y.-Q., Guo, Y.-Z., Gao, Y.-S., Guo, Z.-N., Niu, P.-P., and Yang, Y. 2016: Effectiveness and Safety of Transcatheter Patent Foramen Ovale Closure for Migrene (EASTFORM) Trial., Scientific Reports, 6, 39081. https://doi.org/10.1038/srep39081.
4. Perdossi. 2018. Konsensus Nasional V Kelompok Studi Nyeri Kepala Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) 2018. pp. 42-46.