PATOFISIOLOGI GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA OBESITAS
07/08/2023 Views : 310
I Made Yullyantara Saputra
Obesitas pada masa kanak-kanak
berhubungan dengan penurunan fungsi eksekutif, atensi/ perhatian, rotasi
mental, matematika dan kemampuan membaca. Dari beberapa penelitian anak dengan IMT lebih tinggi memiliki
kognitif global yang lebih rendah daripada rekan mereka yang lebih kurus. Baik
umur dan IMT keduanya berkontribusi secara independen terhadap pengurangan
volume otak pada anak-anak dan dewasa. Hal ini terlebih untuk orang dewasa tua
yang memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah jika pria/ wanita tersebut
memiliki berat badan berlebih maupun obesitas pada usia pertengahan. IMT yang
rendah dan lingkar pinggang serta massa bebas lemak yang lebih tinggi
berhubungan dengan penurunan kognitif yang lebih lambat. Berat berlebih/
obesitas pada anak berhubungan dengan resiko dimensia yang lebih tinggi pada
dewasa tua. Selanjutnya, IMT yang tinggi pada anak berhubungan dengan abnormalitas dari
neuron dan myelin. Karenanya masa anak adalah periode kritis dimana status
berat badan berlebih/ obesitas dapat digunakan untuk memprediksi fungsi
kognitif seseorang dan kesehatan otaknya di masa mendatang (Smith 2010)
Sejumlah
faktor dapat memediasi efek obesitas pada tingkah laku kognitif dan motorik.
Contohnya, obesitas mungkin menyerang struktur otak, disregulasi leptin dan
insulin, stress oksidatif, fungsi serebrovaskuler, barier pembuluh darah orak
dan inflamasi. Beberapa penelitian juga menyarankan perubahan terkait obesitas
dalam metabolism berinterksi dengan umur untuk mengganggu fungsi otak (Doya 2000). Mengenai struktur otak, individu yang obesitas memiliki
ketebalan korteks yang lebih tipis pada bagian frontal superiror kiri dan
korteks orbitofrontal kanan media.Volume dari ventral diensefalon dan batang
otak juga berkurang pada orang obesitas.Juga terdapat hubungan negatif antara
cedera neuronal dan densitas grat matter
di hipokampus dan serebelum pada individu yang kelebihan berat badan dan
obesitas. Hal ini menunjukkan bahwa korteks medial orbitofrontal,
hipokampus, dan serebelum terlibat dalam pemberlajaran berdasarkan hadiah (reward-based learning), memori, kontrol
motorik serta belajar; perubahan structural dalam region tersebut mungkin
berhubungan dengan defisit kognitif dan domain motorik.
Diet tinggi lemak akan meningkatkan stress oksidatif dan sinyal inflamasi pada
otak. Diet yang menginduksi obesitas menunjukkan adanya jenis oksigen reaktif
dalam otak yang berhubungan baik dengan berat badan maupun adipositt. Pada
anak-anak, interaksi dari asam lemak tersaturasi mengganggu baik hubungannya
maupun item memori. Terjadinya obesitas selama masa anak-anak dapat menginduksi
perubahan epignetik permanen dalam otak. Hal ini berhubungan dengan inflamasi dan rusaknya astrosit
pada obesitas (Gambar 2). Trigleserida mengurangi pasase dari Insulin-Like Growth Factors (IGFs) ke dalam otak melalui cairan serebrospinal,
mengganggu potensiasi hipokampus jangka panjang dan gangguan transportasi
leptin yang melewati barier pembuluh darah otak. Paparan dini terhadap diet
tinggi lemak akan mengganggu memori spasial jangkan panjang, tetapi tidak mengganggu
memori jangka pendek, hal ini menunjukkan adanya gangguan selektif konsolidasi
yang berkontribusi dengan meningkatkan ekspresi sitokin proinflamasi dalam
hipokampus. Selanjutnya, konsumsi makanan barat diduga mendegradasi barier
pembuluh darah yang secara konsekuen merusak hipokampus dan menyebabkan
dimensia.
( Wang 2016).
Leptin adalah sitokin dan hormone yang
membantu meregulasi nafsu makan dan energy ekspenditur. Leptin dapat melewati barier pembuluh darah
otak dan berikatan dengan neuron GABAergik presinaps untuk menghasilkan efeknya
Produksi leptin meningkat pada orang dengan obesitas. Reseptor leptin tersebar
luas di otak (contohnya : melewati korteks dan hipokampus), leptin dapat memodulasi proses memori.Untuk neuron hipokampal,
leptin memainkan suatu peran dalam potensiasi jangka panjang dan depresi serta
hal ini penting untuk plastisitas sinaps. Dibandingkan dengan mereka yang
memiliki kadar leptin rendah.
Gambar 2.2.
Degradasi neuron sebagai akibat dari inflamasi pada obesitas
Tingkat sirkulasi dari insulin dan
jalur sinyalnya adalah hal yang diubah
dalam obesitas; hal ini berinteraksi dengan proses inflamasi untuk memodulasi
kognitif dan tingkah laku. Insulin memainkan sebuah peran dalam memodulasi
plastisitas sinaptik hipokampal.Sebagai reseptor insulan yang tersebar luas di
hipokampal dan struktur kortikal otak, sinyal insulin dapat berkontribusi dalam
membentuk memori deklaratif. Konsenterasi insulin berbeda dengan adiposit dan
disana terdpaat hubungan yang negatif
antara jumlah lemak fiseral dan sensitifitas insulin. Resistensi insulin
dapat disebabkan dari konsumsi lemak yang tinggi maupun obesitas. Disfungsi sinyal insulin dapat
menginduksi inflamasi dan promosi beta amyloid dan patologinya yang berkontribusi dalam
neurodegenerasi. Resistensi insulin dpaat memediasi gangguan kognitif dan neurodegenerasi sebagai insulin dan IGFs
dapat diregulasi secara neuronal, metabolism, dan plastisitas otak. Selama resistensi
insulin , terdpaat kegagalan sel untuk memedulasi glukosa yang secara konsekuen
akan meningkatkan kadar insulin. Hipotesis lain, resistensi insulin
dapat menurunkan aktivitas dari sawar darah otak, sehingga lingkungan mikro
untuk neuron menjadi tidak baik (gagal untuk pertukaran limbah, gagal transfer
energi) yang menyebabkan penurunan fungsi neuron (gambar 3(Yates 2012)).
Gambar 2.3 Gangguan sawar darah otak yang menyebabkan penurunan fungsi
neuron
Jaringan adipose memproduksi banyak
substansi untuk metabolism (adipokinesis seperti BDNF) dan inflamasi
(sitokin,seperti leptin). Banyaknya sitokin yang diproduksi jaringan adipose
menyebabkan pelepasan interleukin 1 melewati barier pembuluh darah otak dan
menyerang fungsi kognitif selama inflamasi neuron. Adiponetin terlibat di dalam regulasi
kadar glukosa dan asam lemak. Mirip dengan leptin, ia mengeluarkan efeknya
dalam otak untuk bertanya tentang penurunan berat badan. Hal ini berhubungan
secara negatif dengan adiposity dan dapat melindungi sel hipokampal.
Pengurangan kadar adiponektin hipokampal diamati dalam binatang yang mengalami
penuaan, hal ini bergantuk dari intake diet tinggi lemak. Lalu adiponektin
penting untuk mencegah neurodegenerasi. Neutropin seperti IGF-1 dan BDNF dapat memediasi efek
obesitas pada tingkah laku dan kognitif. IGF-1 terutama diproduksi di hati dan
berikatan dengan IGF-1 atau reseptor insulin untuk meningkatkan efeknya untuk
menstimulasi sel pertumbuhan dan proliferasi serta mempromosikan bersihan beta
amyloid dalam otak. Individu dengan
obesitas biasanya menunjukkan resistensi IGF-1, berdasarkan kapabilitas mereka
untuk mencegah deposisisi beta amyloid dan neurodegenerasi. Disamping BDNF dapat berikatan dengan banyak
reseptor seperti reseptor TrkB dan LNGF, untuk mendukung ketahanan
neuronal dan stimulasi neurogenesis serta sinaptogenesis. Gangguan metabolik
jantung baisanya berhubungan dengan rendahnya BDNF. BDNF mempromosikan diferensiasi
neuronal dan survival, neurogenesis dan plastisitas otak dan hal-hal tersebut sangat
penting untuk belajar dan daya ingat. Diet tinggi lemak mengurangi kadar BDNF
di dalam hipokampus, dan sebagiannya melalui efek BDNF pada dendritik spinal (Wang 2016).
DAFTAR PUSTAKA
Mantzoros CS,
Prasad AS, Beck FW, Grabowski S, Kaplan J, Adair C, et al. 1998. Zinc may
regulate serum leptin concentrations in humans. J Am Coll Nutr;17:270-5.
Odgen,
C.,Caroll, M. 2010. Prevalence of Obesity Among Children and Adolescents:
United States, Trends 1963-1965 Through 2007-2008. NCHS Health E-Stat (serial online), [cited 2015 Okt.24]. Available
from: URL: http://www.cdc.gov/nchs/data/hestat/obesity_child_07_08/obesity_child_07_08.html
Weiss, R., Dziura, J., Burgert
T.S., Tamborlane, W.V., Taksali, S.E., Yeckel, C.W., Allen, K., Lopes, M.,
Savoye, M., Morrison, J., Sherwin, R.S., Caprio, S. 2004. Obesity and the
Metabolic Syndrome in Children and Adolescents. N Engl J Med. 350:2362-2374
Wapnir,RA. 2000. Zinc defisiensi,
malnutrition and the gastrointestinal tract. J Nutr 2000.130:1388-92.
Wang,C.,Chan,
J. Obesity Reduces Cognitive and Motor Functions across the Lifespan.Hindawi.1-13