SERI 2 - Mengenal Meningitis Streptococcus suis (MSS)

15/05/2023 Views : 848

NI MADE SUSILAWATHI

Berkenalan dengan Meningitis Streptococcus suis (MSS), kita dihadapkan dengan dua istilah penting yaitu Meningitis (dikenal sebagai penyakit radang otak) dan Streptococcus suis (bakteri penyebab meningitis) sehingga MSS diartikan sebagai penyakit radang otak yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus suis (S. suis).

Topik meningitis secara umum telah dipaparkan pada seri pertama: Seputar Fakta tentang Meningitis

 

Berikut ini beberapa pertanyaan tentang Meningitis Streptococcus suis (MSS)

 

Apa itu meningitis Streptococcus suis (MSS)

  • Meningitis Streptococcus suis (MSS) merupakan meningitis bakteri akut yaitu infeksi bakteri S. suis yang bersifat akut dengan masa inkubasi pendek (kurang 7 hari) dan berkembang cepat (progresif) menimbulkan proses peradangan pada selaput pembungkus otak, ruangan subaraknoid hingga jaringan otak.
  • MSS dikenal sebagai meningitis zoonosis artinya meningitis yang disebabkan oleh patogen yang berasal dari hewan. MSS merupakan meningitis akibat bakteri S. suis yang berasal dari babi.
  • MSS termasuk juga Foodborne disease (penyakit bawaan makanan) yaitu penyakit meningitis yang ditularkan akibat mengonsumsi makanan olahan babi yang terkontaminasi oleh bakteri S. suis.
  • Kasus MSS sering dilaporkan di wilayah/daerah dengan peternakan babi dengan mengonsumsi produk babi mentah atau setengah matang (terutama yang mengandung darah segar).
  • Kajadian MSS dapat muncul secara sporadis atau dapat menimbulkan wabah/kluster di suatu wilayah (kejadian meningitis pada beberapa orang secara bersamaan)

Bagaimana penularan Meningitis S. suis (MSS) ?

  • Bakteri S. suis masuk ke tubuh manusia melalui konsumsi olahan babi yang terkontaminasi bakteri ini seperti: darah segar, daging mentah/setengah matang.
  • S. suis yang ada pada saluran cerna memiliki kemampuan menembus epitel saluran cerna menuju ke sirkulasi darah. Bakteri ini kemudian memperbanyak diri pada aliran darah dan menyebar ke berbagai organ tubuh terutama otak. S. suis memiliki kemampuan untuk menembus pertahanan otak (sawar otak) dan selanjutnya bakteri berkembangbiak di otak hingga menimbulkan proses inflamasi/ peradangan.
  • Adanya peradangan di otak menimbulkan gejala meningitis.

Apa gejala dan tanda Meningitis S. suis (MSS) ?

  • Gejala klinis MSS sama dengan gejala klasik meningitis pada umumnya seperti demam, nyeri kepala berat, perubahan kesadaran/penurunan kesadaran dan pada pemeriksaan ditemukan adanya kaku kuduk.
  • MSS dapat disertai dengan gejala infeksi sistemik berupa sepsis hingga syok sepsis akibat tingginya kadar bakteri S. suis di dalam darah. Adanya sepsis berat dapat meningkatkan risiko kematian pada MSS.
  • Komplikasi yang paling sering dilaporkan pada MSS adalah tuli saraf (tuli sensorineural) yang kadang disertai gangguan keseimbangan. Derajat ketulian sangat bervariasi hingga menimbulkan ketulian permanen.

Mengapa seseorang dapat terkena MSS ?

  • MSS umumnya terjadi pada orang dewasa yang berhubungan dengan kebiasaan mengolah dan konsumsi hidangan babi yang mengandung darah segar atau daging mentah/setengah matang.
  • Seseorang dengan daya tahan tubuh yang lemah seperti usia lanjut, peminum alkohol, dan memiliki penyakit kronis (keganasan, diabetes militus, penyakit jantung dan riwayat splenektomi) dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi S. suis.

 

Bagaimana Dokter mendiagnosis MSS ?

Penegakan diagnosis MSS berdasarkan gejala klinis yang mendukung meningitis bakteri akut dan dilanjutkan dengan pemeriksaan cairan otak melalui prosedur pungsi lumbal. MSS terkonfirmasi apabila ditemukan adanya bakteri S. suis pada pemeriksaan kultur cairan otak atau kultur darah.

 

Dapatkan MSS diobati ?

Pengobatan MSS sama dengan pengobatan meningitis bakteri akut lainnya yang memerlukan terapi antibiotika secara intravena sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit segera. Keterlambatan dalam mendiagnosis dan terapi dapat menimbulkan berbagai komplikasi bahkan kematian.

 

Dapatkah MSS di cegah ?

 

  • MSS merupakan penyakit zoonosis yang yang dapat dicegah penularannya.
  • Peningkatan kesadaran masyarakat tentang MSS dan pemahaman dalam mempersiapkan dan mengolah produk babi yang aman dapat mencegah infeksi S. suis pada manusia.
  • Hingga saat ini belum ada vaksinasi yang dapat mencegah infeksi S.suis.

Berikut ini beberapa hal penting untuk mencegah penularan MSS:

·      Babi sakit merupakan sumber utama penularannya sehingga pengawasan terhadap babi sakit sangat penting agar tidak dikonsumsi oleh masyarakat luas.

·      HINDARI menghidangkan olahan babi yang mengandung darah segar dan daging mentah/setengah matang.

·      Mengolah produk babi yang aman dengan cara:

o   mencuci tangan dan peralatan memasak sebelum dan setelah mengolah produk babi

o   mencuci bersih olahan babi

o   memakai sarung tangan apabila terdapat luka terbuka saat mengolah produk babi

o   memisahkan produk babi mentah dan makanan yang matang

o   memasak olahan babi dengan matang sempurna.

·      WHO merekomendasikan untuk memasak daging babi hingga mencapai suhu minimal 700C atau kaldunya menjadi jernih (tidak berwarna merah muda).

 

 

 

Referensi

Susilawathi, N.M., Tarini, N.M.A., Sudewi, A.A.R. (2016). Meningitis Bakterial Streptococcus suis dengan Tuli Sensorineural Bilateral. Neurona, 34, 55-58.

Susilawathi, N. M., Tarini, N. M. A., Fatmawati, N. N. D., Mayura, P. I. B., Suryapraba, A. A. A.,

Subrata, M., Sudewi, A. A. R. & Mahardika, G. N. 2019. Streptococcus Suis-Associated Meningitis, Bali, Indonesia, 2014-2017. Emerg Infect Dis, 25, 2235-2242.

Aryasa, I.G.M.A, Widiasari, N.P.A., Susilawathi, N.M., Fatmawati, N.N.D., Adnyana, N.M.O., Sudewi, A.A.R., Tarini, N.M.A.(2020).Streptococcus suis meningitis related to processing and consuming raw pork during Balinese tradition, Mebat. Med J Indones;29(1).

Tarini, N.M.A, Susilawathi, N.M., Sudewi, A.A.R., Soejitno, A., Fatmawati, N.N.D., Mayura, I.P.B., Lestari, A.A.W., Suputra, G., Subrata, I.K., Astiti, C.I.S..D., Besung, I.N.K.,Mahardika, N. 2022. A large cluster of human infection of streptococcus suis in Bali, Indonesia. One Health, 14:100394.

Papatsiros, V.G., Vourvidis, D., Meichanetsidis, P.S., Stougiou D., Mintza D., Papaioannou,P.S. 2011. Streptococcus suis: an important zoonotic pathogen

for human – prevention aspects. Veterinary World, 4(5):216-221.

Food safety is everyone’s business at home. Available at https://www.who.int/publications/i/item/WHO-HEP-NFS-AFS-2022.2

 

 

 

 

 

pojok susi