Journal article

AKTIVITAS ENZIM LIGNOSELULASE INOKULAN YANG DIPRODUKSI DARI BERBAGAI TINGKAT PENGGUNAAN CACING TANAH (Lumbricus rubellus)

Komang Dodi Kusuma Jaya I Made Mudita I NYOMAN SUTARPA SUTAMA

Volume : 4 Nomor : 2 Published : 2016, September

e-Journal Peternakan tropika

Abstrak

tanah terhadap aktivitas enzim lignoselulase dari inokulan serta tingkat penggunaan cacing tanah terbaik yang mampu menghasilkan inokulan dengan aktivitas enzim tertinggi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama 3 bulan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu inokulan yang diproduksi menggunakan 0,1% cacing tanah (BC1), inokulan yang diproduksi menggunakan 0,2% cacing tanah (BC2), inokulan yang diproduksi menggunakan 0,3% cacing tanah (BC3) dan inokulan yang diproduksi menggunakan 0,4% cacing tanah (BC4). Variable yang diamati pada penelitian ini adalah aktivitas enzim lignase, selulase dan xylanase pada 4 periode waktu inkubasi yaitu 30 menit, 1 jam, 2 jam dan 3 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan cacing tanah dari 0,1% menjadi 0,2-0,4% dalam produksi inokulan dapat meningkatkan aktivitas enzim lignase, selulase, dan xylanase pada tiap periode waktu inkubasi dari inokulan yang diproduksi. Penggunaan tingkat cacing tanah 0,4% (BC4) mampu menghasilkan aktivitas enzim lignase, selulase dan xylanase yang tertinggi dan berbeda nyata (P<0,05) pada tiap waktu inkubasi (kecuali untuk aktivitas enzim selulase pada 3 jam inkubasi) dibandingkan dengan BC1. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan penggunaan cacing tanah dapat meningkatkan aktivitas enzim lignoselulase serta penggunaan 0,4% cacing tanah mampu menghasilkan inokulan dengan aktivitas enzim lignoselulase tertinggi.