Journal article

Studi Histopatologis Lambung Tikus Putih yang diberi Parasetamol dan Suplementasi Propolis

Noviriolla Maria I Ketut Berata I Made Kardena SAMSURI

Volume : 9 Nomor : 1 Published : 2017, February

BULETIN VETERINER UDAYANA

Abstrak

ABSTRAK Propolis merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh lebah yang memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai antioksidan dan antiulkus. Parasetamol sebagai obat yang relatif aman bagi lambung, tetapi pada beberapa penelitian terakhir menyatakan parasetamol dosis tinggi meningkatkan resiko terjadinya gangguan mukosa lambung seperti terjadinya ulserasi, deskuamasi dan erosi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek pemberian propolis pada gambaran histopatologi lambung tikus putih yang diberi parasetamol dalam dosis tinggi. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap. Sampel 25 ekor tikus putih jantan, dibagi dalam 5 kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif (P0) atau tanpa perlakuan, kontrol positif (P) diberikan parasetamol 250 mg/kgBB, dan kelompok perlakuan diberikan parasetamol 250 mg/kgBB dengan variasi propolis bertingkat yaitu P1 (0,05 ml/tikus), P2 (0,10 ml/tikus) dan P3 (0,15 ml/tikus). Perlakuan diberikan selama 10 hari, kemudian dinekropsi dan organ lambung diambil. Sampel jaringan lambung dibuat preparat histopatologi dengan metode Kiernan (1990) menggunakan pewarnaan hematoxylin eosin (HE). Variabel yang diperiksa meliputi erosi, deskuamasi dan ulserasi epitel lambung. Hasil menunjukkan perlakuan P terjadi kerusakan pada lambung (deskuamasi), sedangkan seluruh perlakuan P1, P2, dan P3 berpengaruh terhadap perbaikan kerusakan akibat efek samping parasetamol. Perlakuan P3 sebagai hasil paling baik dalam mengurangi efek samping parasetamol. Kesimpulan penelitian ini diketahui bahwa pemberian propolis dapat mengurangi efek samping perubahan histopatologi pada jaringan lambung tikus putih jantan akibat dosis parasetamol yang tinggi. Kata kunci: parasetamol, propolis, antioksidan, antiulkus, lambung