Journal article

PENGINGKATAN LIMPOSIT, MONOSIT, DAN BASOFIL PADA SAPI BALI YANG DIGEMBALAKAN DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH KOTA DENPASAR

I Nyoman Tirta Ariana Anak Agung Oka I Gede Suranjaya I Ketut Berata

Volume : 19 Nomor : 1 Published : 2018, March

Jurnal Veteriner

Abstrak

ABSTRAK Sapi bali yang digembalakan di tempat pembuangan akhir (TPA) pesanggaran penting diperiksa kesehatannya dalam upaya menjaga kualitas daging yang dihasilkan. Adapun tujuan penelitian in adalah mengetahui profil hematologi sapi bali yang digembalakan di TPA pesanggaran Denpasar. Pada penelitian ini diteliti sebanyak 9 ekor sapi bali betina dengan bobot badan 250-300 kg, umur 2-3 tahun, yang sejak dilahirkan dipelihara di TPA Pesanggaran. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan cara survey dan research laboratory. Variabel yang diperiksa adalah Total WBC (White blood cell), Limfosit, Monosit, Basofil, dan Total RBC (Red blood cell), Hb (Haemoglobin), MCV (Mean corpuscular volume). Hasil penelitian yang diperoleh adalah rataan WBC: 4,8%, Limfosit: 25,3%, Monosit: 2,8%, dan Basofil: 0,8% lebih tinggi jika dibandingkan dengan variabel yang sama pada sapi yang digembalakan di padang rumput. Tingginya total RBC, Hb, dan MCV yang diperoleh masih berada pada ambang batas normal. Sedangkan peningkatan total WBC, Limfosit, Monosit, dan Basofil, menunjukkan adanya perubahan fisiologis. Kesimpulannya adalah terjadi perubahan fisiologis sapi bali yang dipelihara di TPA Pesanggaran ditandai peningkatan total WBC, Limfosit, Monosit, dan Basofil. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang penyebab perubahan fisiologis pada sapi yang dipelihara di area tempat pembuangan sampah Kota Denpasar. Kata Kunci: Sapi bali, hematologi, dan tempat pembuangan akhir.