Journal article

Kombinasi Lesi Badan Negri, Spongiform, dan Perivaskular Cuffing pada Otak Anjing Penderita Rabies di Bali

I Ketut Berata I Made Kardena IDA BAGUS OKA WINAYA drh. I Ketut Eli Supartika, MSc

Volume : 15 Nomor : 3 Published : 2014, September

Jurnal Veteriner

Abstrak

Abstrak Tingginya kejadian lesi spongiform (61%) dan perivascular cuffing (89%) pada otak anjing penderita rabies di Bali, menyebabkan menarik untuk dikaji, termasuk hubungannya dengan badan Negri. Penelitian menggunakan 28 sampel otak anjing penderita rabies yang telah didiagnosis rabies di Balai Besar Veteriner Denpasar. Otak anjing masing-masing bagian cerebrum, cerebellum dan hippocampus diambil untuk diproses menjadi sediaan histologi dengan teknik paraffin blok serta pewarnaan hematoksilin. Hasil pemeriksaan kombinasi lesi badan Negri dengan spongiform masing-masing ditemukan pada cerebellum =14%, Cerebrum =4% dan hippocampus =32%, Sedangkan kombinasi lesi badan Negri dengan perivascular cuffing masing-masing ditemukan pada cerebellum=18%, cerebrum=7% dan hippocampus=43%. Dari hasil pemeriksaan tersebut tampak kombinasi lesi badan Negri dengan spongiform maupun dengan perivascular cuffing tertinggi pada hippocampus dibandingkan cerebellum maupun cerebrum. Kombinasi lesi spongiform dengan perivascular cuffing tertinggi terdapat pada cerebrum=50%, sedangkan pada cerebellum=32% dan hippocampus=36%. Kesimpulan penelitian ini adalah badan Negri tampaknya berhubungan erat dengan terbentuknya lesi perivascular cuffing, walaupun tidak seerat lesi spongiform yang terbentuk pada otak anjing yang terinfeksi penyakit rabies.. Kata-kata kunci : Badan Negri, Spongiform, Perivascular cuffing