Journal article

EVOLUSI PERUBAHAN GARIS PANTAI SETELAH PEMASANGAN BANGUNAN PANTAI

Soni Senjaya Efendi I Gusti Bagus Sila Dharma I KETUT SUPUTRA

Volume : 3 Nomor : 1 Published : 2015, January

Jurnal Spektran

Abstrak

berbagai upaya telah dilakukan untuk mereduksi dampak negatif dari erosi baik dengan cara hard structure (pemasangan bangunan pantai) ataupun dengan soft structuremisalnya dengan pengisian pasir. Salah satu lokasi kegiatan pekerjaan pengisian pasir dan pembangunan groin di Pulau Bali adalah Pantai Sanur. Hal ini dilakukan karena kerusakan yang terjadi di Pantai Sanur sudah mengancam fasilitas fasilitas di sekitar pantai yang dapat menimbulkan kerugian karena rusaknya pantai akan mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung dan menikmati suasana pantai yang indah. Evolusi garis pantai yang terbentuk dengan pengisian pasir dan pembangunan groin tegak lurus dan sejajar pantai di Pantai Sanur akan mengalami perubahan bentuk dari tahun ke tahun, karenanya perlu untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja bangunan pantai dalam merubah pergerakan maju mundur garis pantai yang terjadi. Metodologi dari kegiatan penelitian ini adalah membandingkan hasil keluaran model perubahan garis pantai dengan hasil pengukuran yang telah terjadi pada tahun 2012.Untuk kondisi kondisi di groin yang mengalami evolusi garis pantai mundur lebih besar, dilakukan upaya penanganan dengan modifikasi bentuk groin dan penambahan bangunan pantai baru. Dari pendekatan hasil pemodelan yang dikaliberasi dengan hasil pengukuran, terdapat tiga ruas antar groin yang memerlukan upaya perbaikan, ketiga ruas groin itu adalah groin GN.4 – G7, G39 – GA2 dan G32 – G37. Pergerakan evolusi garis pantai di ketiga pasang groin tersebut menunjukan tingkat kemunduran yang lebih besar dibandingkan dengan groin lain. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memodifikasi dan penambahan bangunan pantai baru di groin – groin tersebut, upaya upaya itu antara lain dengan menambahkan breakwater sejajar pantai diantara GN.4 – G.7 pada posisi tengah dari kedua groin, merubah bentuk T menjadi bentuk I pada groin GN4, sedangkan di G39 – GA2 dengan menghilangkan tekukan pada groin GA2 dan memasang groin sejajar pantai diantara groin G39-GA2, upaya yang dapat dilakukan di antara groin G32 - G37 dengan pemasangan pemecah gelombang sejajar pantai di bagian kiri dan kanan groin G32. Dengan melakukan modifikasi dan penambahan bangunan secara pendekatan model maka kemunduran di GN4 yang semula 6,15 meter menjadi 5,34 meter, kemunduran di GA2 dari 3,4 meter menjadi 2,85 meter, sedangkan kemunduran garis pantai di G32 dari 3,69 meter menjadi 2,98 meter.