Journal article

KUALITAS TELUR AYAM ISA BROWN UMUR 18-22 MINGGU PASCA DIVAKSINASI EGG DROP SYNDROME DAN DIBERI RANSUM DALAM JUMLAH YANG BERBEDA

Sumayani, N. K. E. Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi GUSTI AYU YUNIATI KENCANA

Volume : 7 Nomor : 1 Published : 2019, February

e-Jurnal Peternakan Tropika

Abstrak

Penyakit EDS menyebabkan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas telur sehingga dapat merugikan peternak. Penelitian dilaksanakan di Fakultas Peternakan, Kampus Bukit Jimbaran, dan kualitas telur diuji setiap minggu di Laboratorium Ternak Unggas, Denpasar. Rancangan penelitian yang digunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 2 perlakuan 1 kontrol dan 5 ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 3 ekor ayam sehingga total sampel yang digunakan sebanyak 45 ekor. Perlakuan penelitian ini adalah R1: Ayam Isa Brown tanpa kandidat vaksin ransum komersial 80 g/ekor/hari, R2: Ayam dengan kandidat vaksin EDS dan ransum komersial 80 g/ekor/hari R3: Ayam dengan kandidat vaksin EDS ransum komersial 84 g/ekor/hari. Variabel yang diamati: berat telur, indeks bentuk telur, berat kerabang, tebal kerabang, warna kuning telur, pH dan haugh unit. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan R2 dan R3 (P<0,05) mampu meningkatkan berat telur, berat kerabang, ketebalan kerabang, warna kuning telur dan, haugh unit dibandingkan perlakuan R1 namun terjadi penurunan indeks bentuk telur, pH telur pada perlakuan R3. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas dan kuantitas telur R3 lebih tinggi di bandingkan perlakuan R2 pada telur ayam Isa Brown umur 18-22 minggu. Kata kunci :Isa Brown, kualitas telur, ransum, kandidat vaksin, egg drop syndrome