Journal article

Korelasi durasi cardiopulmonary bypass dan aorta cross clamp terhadap jumlah perdarahan dalam 24 jam pasca-operasi jantung terbuka di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah

Putu Indra Arbaya Ketut Putu Yasa I GDE RAKA WIDIANA

Volume : 49 Nomor : 3 Published : 2018, December

Medicina

Abstrak

Operasi jantung terbuka memiliki risiko perdarahan pasca-operasi yang dapat memengaruhi hasil akhir. Perdarahan disebabkan oleh gangguan hemostasis karena penggunaan mesin cardiopulmonary bypass (CPB) dan aortic cross clamp (AOX). Keduanya dapat menjadi prediktor perdarahan pasca-operasi. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian untuk mengetahui lama waktu yang dibutuhkan dalam penggunaan mesin CPB dan AOX untuk dapat menjadi prediktor perdarahan 24 jam pasca-operasi jantung terbuka dan mencari korelasinya. Desain penelitian ini cross-sectional menggunakan data sekunder dari rekam medik. Total sampel 46 orang dari tahun 2014 hingga 2016. Hasil analisis korelasi dijumpai korelasi positif lemah antara durasi CPB dan AOX dengan jumlah perdarahan. Hasil uji ROC didapatkan cut off point durasi CPB dan AOX dengan volume perdarahan 800 ml adalah 156 menit dan 119,5 menit. Analisis multivariat dikontrol dengan umur, jenis kelamin, BMI, dan jenis operasi didapatkan hanya CPB merupakan prediktor murni penyebab perdarahan pasca-operasi jantung terbuka, sehingga diharapkan waktu penggunaan mesin CPB dapat <156 menit guna mencegah morbiditas dan mortalitas.