Journal article
PREVALENSI HBsAg, Anti HBs, DAN Anti HCV PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN PRE KLINIS DI BALI PERIODE JANUARI 2013 JUNI 2014
Krishna Murprayana1 NI NYOMAN SRI BUDAYANTI
Volume : 6 Nomor : 7 Published : 2017, July
E-Jurnal Medika
Abstrak
Hepatitis B dan C merupakan penyakit yang mematikan dan bersifat menular. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki endemisitas tinggi dari penyakit hepatitis B. Skrining hepatitis bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya infeksi virus hepatitis pada tubuh seseorang, yang nantinya dapat berfungsi untuk mencegah infeksi dengan cara vaksinasi. Tingginya faktor risiko infeksi hepatitis di Indonesia merupakan alasan utama penduduk untuk melakukan skrining atau deteksi dini terhadap hepatitis, terutama hepatitis B dan C. Penelitian dilakukan untuk mengetahui prevalensi mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) dengan HBsAg, Anti HBs, dan Anti HCV positif. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif cross-sectional. Pengumpulan data menggunakan data sekunder yang diperoleh dari mahasiswa FK yang melakukan skrining hepatitis di Laboratorium Biologi Molekuler (Biomol) FK Unud. Terdapat 302 sampel data yang dianalisis, terdiri dari 283 data inklusi dan 19 data yang dieksklusi. Dari keseluruhan data inklusi, sampel terdiri dari 112 laki-laki (39,6%) dan 171 perempuan (60,4%). Dari 283 mahasiswa FK Unud yang melakukan skrining, terdapat 2 mahasiswa (0,7%) dengan HBsAg positif dan 8 mahasiswa (2,8%) dengan Anti HBs positif. Berdasarkan keseluruhan sampel data, tidak terdapat mahasiswa FK dengan Anti HCV positif. Dari keseluruhan data inklusi, sampel lebih banyak terdiri dari perempuan dari pada laki-laki. Mahasiswa dengan HBsAg positif terdiri dari 1 mahasiswa laki-laki dan 1 mahasiswa perempuan, sedangkan Anti HBs positif lebih banyak terdapat pada mahasiswa perempuan. Kata Kunci: Skrining, mahasiswa Fakultas Kedokteran, hepatitis B, hepatitis C, HBsAg, Anti HBs, Anti HCV.