Journal article
Faktor Risiko Kekambuhan Pasien TB Paru di Kota Denpasar Studi Kasus Kontrol
N.L.P. Karminiasih Artawan Eka Putra DYAH PRADNYAPARAMITA DUARSA IDA BAGUS NGURAH RAI I NYOMAN MANGKU KARMAYA
Volume : 4 Nomor : 1 Published : 2016, July
Public health and Preventive Medicine Archive
Abstrak
Latar belakang dan tujuan: Kekambuhan pasien tuberculosis paru (TB) adalah salah satu masalah dalam program penanggulangan TB. Kekambuhan pasien TB paru di Kota Denpasar tahun 2014 dilaporkan masih cukup tinggi yaitu 3,5% dari 1082 pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kekambuhan pasien TB di Kota Denpasar. Metode: Rancangan penelitian adalah kasus kontrol dengan 46 penderita TB paru kambuh yang berusia di atas 15 tahun sebagai kasus dan 92 penderita TB paru yang sembuh sebagai kontrol. Responden dipilih secara acak sistematik dari register TB 03 tahun 2013-2015 di 11 puskesmas Kota Denpasar. Data dikumpulkan dengan penelusuran dokumen, observasi, pengukuran dan wawancara di rumah responden. Data dianalisis secara bivariat (uji chi square) dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil: Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor risiko kekambuhan TB adalah adanya penyakit penyerta DM (AOR=9,6; 95%CI: 2,17-43,08), ketidakpatuhan minum obat (AOR=7,6; 95%CI: 2,85-20,17), merokok/terpajan asap rokok saat pengobatan (AOR=3,6; 95%CI: 1,41-9,16), ventilasi rumah <10% (AOR=3,4; 95%CI: 1,27-9,47), kontak serumah dengan penderita TB (AOR=3,1; (95%CI: 1,31-7,46) dan status gizi kurang (AOR=2,8; 95%CI: 1,02-7,72). Simpulan: Faktor risiko kekambuhan pasien TB paru adalah adanya penyakit penyerta DM, ketidakpatuhan minum obat, merokok/terpajan asap rokok saat pengobatan, ventilasi rumah <10%, ada kontak serumah dengan penderita TB dan status gizi kurang.