Journal article

INTERPRETASI SEGMEN BUNYI BAHASA JAWA KUNO ANALISIS SPEECH ANALYZER DAN FITUR DISTINGTIF

NI KETUT RATNA ERAWATI

Volume : 29 Nomor : 2 Published : 2017, December

AKSARA

Abstrak

Abstrak Secara tipologi fonologis, bahasa Jawa Kuno memiliki sistem tujuh vokal dasar. Dari sudut tipologi morfologis, bahasa tersebut termasuk tipe aglutinasi dengan ciri utamanya, yaitu satu kata terdiri atas satu atau lebih morfem sebagai pembentuknya. Rumusan masalah penelitian membahas interpretasi pelafalan segmen bunyi dan perbedaan frekuensi bunyi bahasa Jawa Kuno. Telaah morfem-morfem dan variasi fonem yang cukup banyak cocok dianalisis berdasarkan teori fonologi generatif. Secara fonologis, perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dapat ditelusuri dengan tepat berdasarkan teori fitur distingtif dan metode mekanik speech analyser. Cara tersebut digunakan untuk menelaah dan menginterpretasi pelafalan segmen bunyi dalam bahasa Jawa Kuno. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan teknik simak, sadap, dan rekam. Metode analisis data yang digunakan adalah padan intralingual dan padan ekstralingual dengan teknik hubung-banding menyamakan (HBS) dan hubung-banding membedakan (HBB). Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini menunjukkan bahwa segmen bunyi terutama vokal dalam bahasa Jawa Kuno, seperti segmen /u/ yang diikuti dengan /i/ berubah menjadi /w/, segmen bunyi /a/ diikuti /i/ menjadi /e/, dan segmen /i/ diikuti /a/ menjadi /y/. Perubahan-perubahan seperti itu tentu memiliki kelas dan fitur bunyi yang saling memengaruhi. Hal seperti itu perlu dikaji lebih detail karena secara kasat mata satu segmen tunggal sebenarnya merupakan dua buah fonem merger yang mengalami proses fonologis. Kata kunci: fitur distingtif, morfofonemik, struktur fonem, proses fonologis, perubahan fonem Abstract In phonological typology, Old Javanese has seven basic vowels system. From the point of morphological typology, the language belongs to the type of agglutination with its main characteristics, i.e. one word consisting of one or more morphemes as its formers. The formulation of this research problem is to know the interpretation of the sound segment; the different frequencies of adjacent sounds; and the generative rules of changes in the segment of Old Javanese sounds. The study of morphemes and phonemic variations are quite well suited to be analyzed by generative phonological Interpretasi Segmen Bunyi Bahasa Jawa Kuno ... (Ni Ketut Ratna Erawati) Halaman 225 — 238 226 , Vol. 29, No. 2, Desember 2017 ISSN 0854-3283 (Print), ISSN 2580-0353 (Online) theory. Phonologically, possible changes can be traced appropriately based on the distinguishing feature theory and the mechanical methods of the speech analyzer. These way is used to analyze and interpret the pronunciation of sound segments in Old Javanese. The data were collected with literature study method with the technique of referring, tapping, and recording. The data were analyzed with intralingual and extralingual matrix with hubung-banding menyamakan (HBS) and hubung banding membedakan (HBB) technique. Based on the results and discussion, this research shows that the sound segment, especially vocal in Old Javanese, as the segment /u/ followed by /i/ changes to /w/, sound segment /a/ followed /i/ into / e /, and segments /i/ followed /a/ into /y/. Such changes certainly have a class and sound features that affect each other. Such condition need to be researched more detail because the invisible single segment is two mergers phonemes that undergo phonological process. Keywords: distinctive features, morphophonemic, phoneme structure, phonological process, phoneme changes