Payudara, bagaimana cara kita menjaganya?

14/06/2021 Views : 379

Putu Utami Dewi

Payudara adalah salah satu organ yang sangat berharga bagi wanita. Tidak hanya memancarkan keindahan tubuh wanita, payudara juga memiliki tugas penting untuk memberikan nutrisi terbaik bagi bayi yang dilahirkan. Mengingat pentingnya organ payudara tersebut, maka perlu kesadaran bagi tiap wanita untuk mengetahui seluk beluk payudara yang normal dan bagaimana cara mengetahui permasalahannya sejak dini.

Pada tahun 2020, sebanyak 2,3 juta wanita terdiagnosa menderita kanker payudara dan angka kematiannya mencapai 685000 di dunia. Angka mortalitas dan survival rate dari kanker payudara mengalami perbaikan sejak tahun 1980 terutamanya pada negara-negara yang berhasil menjalankan program deteksi dini dan dapat melakukan berbagai terapi untuk mengatasi penyakit tersebut.1

Risiko kanker payudara pada wanita meningkat seiring usia (>40 tahun), adapun beberapa factor risiko yang dapat meningkatkan risiko antara lain usia, obesitas, alcoholism, riwayat keluarga, riwayat radiasi, riwayat menstruasi dan kehamilan pertama, merokok dan penggunaan terapi hormonal. Selain wanita, pria juga memiliki risiko kanker payudara sebesar 0,5-1%. Selain berbagai factor tersebut, risiko kanker payudara juga meningkat pada kasus mutase gen BRCA1, BRCA2 dan PALB2.1

Gejala awal yang umumnya dirasakan adalah adanya benjolan, perubahan bentuk dan ukuran, adanya kemerahan ataupun penebalan kulit payudara,seta perubahan pada daerah putting payudara. Sangatlah penting bagi para wanita yang meraba adanya suatu benjolan di payudaranya untuk langsung memeriksakan diri ke petugas kesehatan tanpa menunda waktu hingga lebih dari 2 bulan, meskipun tidak ada rasa nyeri dirasakan pada benjolan tersebut.1

Kanker payudara memiliki manifestasi yang sangat beragam. Karenanya, pada wanita yang mengalami gejala menetap lebih dari sebulan sebaiknya langsung menjalani pemeriksaan imejing payudara dan jika dibutuhkan bias dilakukan biopsy untuk mengetahui apakah lesinya maligna atau benign. Pemeriksaan imejing payudara dapat menggunakan mamografi, USG, maupun MRI, tergantung usia pasien serta indikasinya.

Mamografi adalah alat pemeriksaan yang berbasis Xray untuk menghasilkan gambar. Mamografi disarankan untuk dilakukan pada wanita usia >40 tahun. Hingga saat ini, mammografi adalah alat skrining yang telah terbukti mampu menurunkan angka kematian akibat kanker payudara. Mammografi dapat memberikan informasi adanya mikrokalsifikasi serta luasnya lesi yang terdapat pada payudara.

USG adalah alat imejing yang bekerja dengan gelombang suara . Alat usg dapat mevisualisasikan komposisi jaringan dan vaskularisasi di regio payudara. USG dapat membantu radiolog membedakan komponen lesi berupa padat atau kistik serta komponen lain yang terdapat di dalam lesi. USG bekerja tanpa menggunakan radiasi pengion, selain itu juga USG relative murah dan lebih mudah didapatkan.

MRI adalah alat yang bekerja menggunakan medan magnetic untuk menghasilkan gambar dari organ yang diperiksa. MRI sangat baik untuk mendiferensiasikan jaringan lunak dan untuk mengetahui adanya lesi redif ataupun residu dari suatu massa payudara. Namun sayangnya alat tersebut tidak tersedia luas di seluruh fasilitas kesehatan.

 

 

Referensi

1.     WHO. Breast Cancer. Available on : https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/breast-cancer