Mengenal Fibroadenoma Mammae : cara mendeteksi dan bagaimana terapinya
16/01/2022 Views : 2402
Putu Utami Dewi
Mengenal Fibroadenoma
Mammae : cara mendeteksi dan bagaimana terapinya
Fibroadenoma
mammae atau yang seringkali disingkat FAM adalah salah satu kasus tumor jinak
payudara terbanyak dengan prevalensi kasus 59-94%. Lesi tersebut dapat
ditemukan pada wanita di segala usia, namun paling sering pada usia 14 hingga
35 tahun. FAM teraba padat, mobile, tidak nyeri dan umumnya unilateral.
Pertumbuhan lesi tersebut sangat dipengaruhi hormone estrogen, sehingga dapat
cepat membesar saat masa kehamilan dan pubertas serta dapat berkurang ukurannya
setelah menopause. 1,2
Fibroadenoma
tumbuh dari jaringan stromal dan epithelial payudara yang memiliki fungsi
penting. Jaringan tersebut memiliki reseptor estrogen dan progesterone,
sehingga pada kondisi produksi hormone reproduksi dan sensitifitas terhadap hormone meningkat,
akan menyebabkan proliferasi jaringan ikat payudara juga semakin meningkat.
Faktor genetic, khususnya gen mediator
complex subunit 12 (MED12) juga berperan
penting dalam patofisiologi kasus FAM.1
Adapun modalitas pemeriksaan yang dapat digunakan uintuk medeteksi FAM antara lain sebagai berikut :
Gambaran mamografi pada kasus FAM bisa berupa lesi iso/hypodense batas tegas, tepi licin, bentuk bulat oval, bisa disertai gambaran makrolobulasi maupun tepi yang tidak jelas. Pada kasus involuting FAM dapat ditemukan adanya kalsifikasi klasik, tipe popcorn.1,
Pada pemeriksaan USG, gambaran radiologi kasus FAM berupa lesi batas tegas, bentuk bulat oval, macrolobulated dengan echogenitas hypoechoic homogen.1,2 Sedangkan pada pemeriksaan MRI, jika komponen dari lesi terdiri dari sebagian besar fibrous, maka pasca pemberian kontras lesi tersebut hanya sedikit menyangat dibandingkan sebelumnya.4
Terapi
Untuk
FAM yang berukuran < 3 cm, disarankan untuk dilakukan follow up USG untuk
mengetahui stabilitas ukuran dan karakteristik lesi. Umumnya dilakukan USG
payudara tiap 6 bulan sekali di tahun pertama dan selanjutnya satu kali
setahun.2 Observasi yang lebih ketat dapat dilakukan jika ada
riwayat keluarga dengan kanker payudara.
Jika
ukurannya terlalu besar dan mendesak parenkim payudara maka perlu dilakukan
tindakan operasi. Indikasi operasi adalah peningkatan ukuran yang cepat, ukuran
besar lebih >2 cm, dan berdasarkan permintaan pasien.1
Referensi :
1.
Maleeha Ajmal; Myra Khan; Kelly Van
Fossen. Breast
Fibroadenoma. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535345/
2.
Lee Eun Ji, Chang Yun Woo, Oh Jung Hee, Hwang
Jiyoung, et al. Breast Lesions in Children and Adolescents: Diagnosis and
management. Korean J Radiol 2018; 19(5):978-991
3.
Rahman Faiyas. Fibroadenoma (breast). https://radiopaedia.org/articles/fibroadenoma-breast
4.
Paepke Stefan, Metz Stephan, Salvago Anika
Brea, Ohlinger Ralf. Benign Breast Tumours : Diagnosis and Management. Breast
Care 2018;13:403–412