Journal article
ANALISIS INTRUSI AIR LAUT PADA SUMUR GALI DI KAWASAN CANDIDASA KARANGASEM
NI NYOMAN PUJIANIKI I Gusti Bagus Sila Dharma Ida Ayu Meitri Wijayantari
Volume : 0 Nomor : 0 Published : 2019, January
Jurnal Spektran
Abstrak
Pengambilan air dalam jumlah banyak dan tidak terkendali pada daerah Candidasa dapat menyebabkan kedudukan muka air tanah menurun, yang menyebabkan aliran berbalik arah dari laut ke darat dan menyebabkan terjadinya intrusi air laut ke daratan. Hal ini juga disebutkan dalam Perda Kabupaten Karangasem pada Pasal 24 ayat 3 huruf H bahwa kawasan rawan intrusi air laut terdapat di kawasan Candidasa dan Tulamben. Pada penelitian ini ingin diketahui sejauh mana dampak intrusi airlaut berdasarkan nilai conductivity air tanahnya, mengetahui posisi interface, serta debit maksimum yang dapat diambil untuk mencegah intrusi secara luas. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Untuk mengetahui sejauh mana intrusi terjadi, dilakukan pengukuran terhadap nilai conductivity air sumur, pengukuran tinggi muka air tanah, kedalaman sumur, elevasi sumur dan jarak sumur dari garis pantai terhadap 5 sampel sumur. Posisi interface dihitung menggunakan persamaan Badon Ghyben-Herzberg, dan debit eksploitasi maksimum menggunakan persamaan Mercado dan Schmorak. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai conductivity menurun, jika jarak sumur semakin jauh dari garis pantai. Terdapat 3 sumur yang terintrusi dengan nilai conductivity lebih dari 1000 mS/cm, ketiga sumur tersebut memiliki jarak <100 m dari garis pantai. Posisi interface pada daerah penelitian telah mengalami intrusi pada jarak 81,52 m dari garis pantai. Debit maksimum yang diijinkan berkisar 1,448 m3/hari – 125,90 m3/hari. Sebagai referensi agar tidak terjadi intrusi secara luas, maka untuk pembuatan sumur selanjutnya sebaiknya jarak yang digunakan dari garis pantai > 100 m, dengan kedalaman interface yang masih dibawah nilai MSL, dengan kedalaman sumur ± 15 m.