Journal article

Agen Diabetagonik Streptozotocin untuk Membuat Tikus Putih Jantan Diabetes Mellitus

Nengah Tegar Saputra 1 I NYOMAN SUARTHA ANAK AGUNG GDE OKA DHARMAYUDHA

Volume : 12 Nomor : 10 Published : 2018, August

BULETIN VETERINER UDAYANA

Abstrak

Penyakit metabolik seperti diabetes mellitus cenderung meningkat, dengan angka kejadian dan kematian yang tinggi. Penelitian mengenai diabetes mellitus dengan penggunaan hewan model tikus sangat banyak. Agen diabetagonik eksprimental yang digunakan ada aloksan dan streptozocin (STZ). Efek samping penggunaan STZ dilaporkan lebih rendah dibandingkan aloksan. Tujuan penelitian ini untuk melihat respon tikus putih (Rattus norvegicus) jantan terhadap induksi agen streptozotocin sehingga membuat tikus dalam kondisi diabetes mellitus eksperimental. Injeksi agen streptozotocin dilakukan secara intra peritoneum dengan dosis 45 mg/kg BB. Sebelum diinduksi dengan STZ tikus dipuasakan dan diukur kadar glukosa darah. Kadar glukosa darah tikus harus dalam kisaran normal. Tikus putih yang digunakan sebanyak 88 ekor. Pengukuran kadar glukosa darah tikus dilakukan hari ke3 pasca injeksi STZ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus putih memberikan respon peningkatan glukosa darah sebagai indikasi diabetes mellitus ekperimental. Tikus putih yang mengalami hiperglikemia sebanyak 54,8% dengan rincian 21,5% ringan, 11,8% sedang dan 21,5% berat. Hasil ini menunjukkan bahwa agen Streptozotocin sangat tepat digunakan untuk membuat hewan coba tikus dalam kondisi diabetes mellitus eksperimental. Kata kunci: streptozotocin; hiperglikemia; diabetes mellitus; tikus putih jantan