Journal article
Pemberian Gel Ekstrak Daun Binahong dalam Proses Angiogenesis Penyembuhan Luka Insisi pada Mencit Hiperglikemia
Phebe Amadea Tanuwijaya I Ketut Berata Anak Agung Gde Jayawardhita
Volume : 8 Nomor : 4 Published : 2019, July
Iindonesia Medicus Veterinus
Abstrak
Hiperglikemia merupakan keadaan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Keadaan hiperglikemia memperpanjang masa hipoksia yang dapat menghambat proses kesembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh gel ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia) terhadap percepatan kesembuhan luka insisi pada mencit penderita hiperglikemia melalui pengamatan proses angiogenesis. Penelitian ini menggunakan uji non-parametrik Kruskal Wallis dan uji Mann Whitney. Sebanyak 24 ekor mencit (Mus musculus) jantan yang digunakan sebagai sampel hewan coba dibagi ke dalam empat kelompok perlakuan. Mencit dibuat hiperglikemia menggunakan aloksan (0,05 mg/ekor, intraperitoneal) dan diinsisi pada bagian punggung (15 mm) lalu diberi perlakuan menggunakan gel ekstrak daun binahong secara topikal, kelompok (T0) dengan konsentrasi 0%, (T1) 25%, (T2) 30%, dan (T3) 35%. Proses kesembuhan luka hewan coba diamati pada preparat dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE) dan diamati secara histopatologi menggunakan mikroskop cahaya, dan untuk setiap tahap kesembuhan dilakukan penskoran. Tingkat kesembuhan berdasarkan angiogenesis menggunakan penskoran yaitu 0=tidak ada pembuluh darah. 1=jika ada 1-10, 2= jika ada 11-30, 3=jika ada >31 pembuluh darah. Hasil penelitian menunjukkan adanya jumlah pembuluh darah yang lebih banyak pada perlakuan T3 dibanding dengan T0, T1, dan T2. Uji Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan yang sangat nyata. Dapat disimpulkan bahwa pemberian gel ekstrak daun binahong konsentrasi 35% paling baik mempercepat proses kesembuhan luka insisi kulit mencit yang mengalami hiperglikemia, dilihat dari pembentukan pembuluh darah (angiogenesis) dibandingkan konsentrasi 30% dan 25%.