Journal article

PENATAAN KEBUN DAN PEMBUATAN KULINER DARI BUAH DAN REBUNG SALAK UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN DESA SIBETAN SEBAGAI DESA SENTRA AGROWISATA BERBASIS SALAK

I NYOMAN RAI I PUTU SUDANA I WAYAN WIRAATMAJA I MADE SUKEWIJAYA

Volume : 17 Nomor : 2 Published : 2018, April

Buletin Udayana Mengabdi

Abstrak

Pesatnya perkembangan pariwisata di Bali belum sinergis dengan sektor pertanian, bahkan berkembang polemik bahwa kamajuan pariwisata justru menyebabkan semakin terdesaknya sektor pertanian. Untuk menghindari semakin tidak seimbangnya perkembangan pariwisata dan pertanian, dikembangkanlah model pembangunan pertanian terintegrasi dengan pariwisata. Desa Sibetan yang terkenal sebagai sentra produksi salak, memiliki panorama alam yang indah, udara sejuk, dan lokaisnya dekat dengan berbagai destinasi wisata yang telah berkembang sehingga sangat potensial dikembangkan sebagai obyek agrowisata berbasis salak. Kegiatan pengabdian ini bertujuan menata kebun dan menyiapkan kuliner khas berbahan baku salak untuk mendukung pengembangan Desa Sibetan sebagai Desa Sentra Agrowisata berbasis salak. Kegiatan dilakukan selam 6 bulan dari Mei-Oktober 2017. Pelaksanaan menggunakan pendekatan masyarakat sasaran diajak berkerja bersama-sama (working with community) dan bekerja sambil belajar (learning by doing) melalui penerapan metode Entrepreneurship Capacity Building (ECB) dan Technology Transfer (TT), yaitu meningkatkan kualitas sumberdaya manusia/SDM anggota kelompok tani dan kelompok wanita tani melalui penyuluhan, pelatihan, pendampingan, transfer teknologi dalam menata kebun salak menjadi obyek agrowisata serta mengolah buah dan rebung salak menjadi kuliner. Melalui pengabdian ini telah berhasil ditata satu lokasi kebun milik kelompok tani sehingga di Desa Sibetan terdapat kebun salak yang tertata dengan baik dan siap dikunjungi wisatawan sebagai obyek agrowisata. Kelompok wanita tani mampu mengolah kulit buah salak menjadi teh salak, biji salak menjadi kopi salak, buah salak yang tidak laku terjual menjadi kurma salak, madu salak dan pia salak, serta rebung salak (pangkasan anakan salak) menjadi kare salak dan tumis salak. Kata Kunci: agrowisata, kopi salak, rebung salak, Sibetan, IbDM