Journal article
IMBANGAN HIJAUAN DAN KONSENTRAT DALAM RANSUM TERHADAP RESPON FERMENTASI RUMEN DAN SINTESIS PROTEIN MIKROBA PEDET SAPI BALI CALON INDUK
I Ketut Mangku Budiasa Ni Nyoman Suryani I Wayan Suarna
Volume : 21 Nomor : 2 Published : 2018, June
Majalah Ilmiah Peternakan
Abstrak
Guna memenuhi kebutuhan daging dalam negeri dan mengurangi import, Pemerintah terus berupaya mengembangkan bibit sapi lokal baik kuantitas maupun kualitas. Di antara sapi lokal yang diternakkan di Indonesia, sapi bali paling diminanti (32,31%). Penelitian menggunakan pedet sapi bali calon induk sebanyak 12 ekor dengan berat badan ± 100 kg. Empat jenis ransum yang merupakan imbangan antara hijauan dan konsentrat dipergunakan sebagai perlakuan yaitu: konsentrat 40% : rumput raja 60% (perlakuan A); konsentrat 45% : rumput raja 55% (perlakuan B); konsentrat 50% : rumput raja 50% (perlakuan C) : konsentrat 55% dan rumput raja 45% (perlakuan D). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok. Peubah yang diamati adalah proses fermentasi rumen antara lain: pH, NH3, VFA total dan partial (asam asetat, propionate dan butirat), sistesis protein mikroba dan jumlah protozoa. Hasil penelitian menunjukkan, perlakun D menghasilkan NH3 dan VFA Total tertinggi masing-masing 14,66 mMol dan 165,38 mMol dibanding semua perlakuan lainnya. Asam propionate juga tertinggi pada perlakuan D yaitu 27,87 mMol dan sintesis protein mikroba (SPM) 368,62 g/e/h. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan, semakin tinggi proporsi konsentrat dalam ransum pedet sapi bali calon induk maka semakin banyak sumber energi yang tersedia sehingga pasokan SPM untuk hewan inang semakin tinggi. Kata kunci: imbangan hijauan dan konsentrat, fermentasi rumen, sintesis protein mikroba dan populasi protozoa