Journal article
Daya Dukung Lahan dan Tumbuhan Pakan dalam Pengembangan Komuditas Unggulan Peternakan di Kabupaten Gianyar
Volume : 4 Nomor : 1 Published : 2014, August
PASTURA JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE
Abstrak
Kabupaten Gianyar di Provinsi Bali memiliki luas 36.8oo ha yang terbagi menjadi tujuh kecamatan. Meskipun Kabupaten Gianyar dikenal sebagai kabupaten yang memiliki berbagai jenis kesenian, Gianyar juga menyimpan potensi besar untuk pengembangan tumbuhan pakan mendukung komuditas unggulan peternakan. Komuditas peternakan di Provinsi Bali yang tercakup dalam 4o komuditas unggulan nasional adalah sapi daging, kambing, babi, ayam kampung, dan ayam ras. Analisis LQ telah dilakuan terhadap berbagai komuditas ternak yang ada di Kabupaten Gianyar (data Tahun 2013). Jika dicermati share kecamatan terhadap kabupaten dari berbagai komuditas ternak yang ada di Kabupaten Gianyai menunjukkan bahwa kabupaten Gianyar memiliki keunggulan komparatif yang cukup tinggi dilihat dari sub sektor peternakan. Sapi bali sangat cocok dikembangkan di kecamatan Payangan dan di Kecamatan Tegalalang. Lokus pengembangan ternak tersebut merupakann calon wilayah sentra produksi untuk komuditas ternak sapi di Kabupaten Gianyar. Hal tersebut juga terkait dengan potensi ketersediaan pakan hijauan dimana kecamatan Tegalalang dan Payangan memiliki potensi besar untuk pengembangan hijauan. Sebuah penelitian telah dilaksanahan untuk mendapatkan model asosiasi tanaman rumput dengan legum unggul yang adaptif untuk perbaikan lahan pasca tambang di lahan kering' Pada tahap awal, penelitian dilaksanakan pada lahan non tambanguntuk mengamati potensi berbagai model asosiasi yang diprakirakan sangat cocok untuk me-recovety lahan pasca talnbang. Percobaanmenggutlakau rancangan acak kelompok dengan 12 kombinasi antara rumput, legum, dan mikoriza dan diulang sebanyak tiga kali. Rumput yang dipergunakan adalah rumpul Paniann maxitnum cv Trichoglum e dan Brachiaria Brizanta, sedangkan legum yang dipergunakan adalah Centrocenta pubescens dan Clitoria ternetea. Hasil penelitian rnenunjukkan bahwa berdasarkan analisis terhadap variabel pertulnbuhan dan hasil hijauan, harnpir semuamodelasosiasidapatdikernbangkan di lahankering' dan model asosiasiantararumputpanikum, brachiaria dan centrocetna dapatmemberikanhasil paling tinggi y.akni sebany al< 11,42 ton per ha hijauan segar atau 1,37 ton per ha hijauan kering. Sebuah penelitian telah dilaksanahan untuk mendapatkan model asosiasi tanaman rumput dengan legum unggul yang adaptif untuk perbaikan lahan pasca tambang di lahan kering' Pada tahap awal, penelitian dilaksanakan pada lahan non tambanguntuk mengamati potensi berbagai model asosiasi yang diprakirakan sangat cocok untuk me-recovety lahan pasca talnbang. Percobaanmenggutlakau rancangan acak kelompok dengan 12 kombinasi antara rumput, legum, dan mikoriza dan diulang sebanyak tiga kali. Rumput yang dipergunakan adalah rumpul Paniann maxitnum cv Trichoglum e dan Brachiaria Brizanta, sedangkan legum yang dipergunakan adalah Centrocenta pubescens dan Clitoria ternetea. Hasil penelitian rnenunjukkan bahwa berdasarkan analisis terhadap variabel pertulnbuhan dan hasil hijauan, harnpir semuamodelasosiasidapatdikernbangkan di lahankering' dan model asosiasiantararumputpanikum, brachiaria dan centrocetna dapatmemberikanhasil paling tinggi y.akni sebany al< 11,42 ton per ha hijauan segar atau 1,37 ton per ha hijauan kering. Kata kunci: Daya dukung lahan, location quotient, kanuasan sentra produksi.