Journal article
PERBANDINGAN PELATIHAN LONCAT RINTANGAN 50 CM DENGAN VARIASI LARI CEPAT 5 METER ANTARA 10 REPETISI 3 SET DAN 5 REPETISI 6 SET TERHADAP PENINGKATKAN TINGGI LONCATAN VERTIKAL PADA MAHASISWA SEMESTER II PUTRA DI FPOK IKIP PGRI BALI
Volume : 3 Nomor : 2 Published : 2015, August
Sport and Fitness Journal
Abstrak
Dalam permainan bola voli, kesalahan yang biasanya dilakukan atlet adalah kurang akuratnya block sehingga pukulan-pukulan yang dilakukan oleh lawan seringkali tidak terbendung. Hal ini disebabkan kurangnya kondisi fisik yang prima dan teknik block yang tidak baik sehingga mempengaruhi tinggi loncatan. Pelatihan diperlukan untuk memperbaiki kondisi fisik dan teknik block. Daya ledak otot tungkai merupakan salah satu komponen penting dari kondisi fisik yang diperlukan dalam cabang olahraga khususnya pada lompat rintangan. Pelatihan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelatihan loncat rintangan 50 cm dengan variasi lari cepat 5 meter 10 repetisi 3 set dan 5 repetisi 6 set. Pelatihan ini bertujuan untuk membandingkan pelatihan mana yang lebih meningkatkan tinggi loncatan, untuk mengetahui efektivitas pelatihan loncat rintangan 50 cm dengan variasi lari cepat 5 meter terhadap peningkatan tinggi loncatan. Telah dilaksanakan penelitian eksperimental dengan rancangan randomized pre and post test control group design. Besar sampel 28 orang dibagi dalam dua kelompok, setiap kelompok berjumlah 14 orang yang dipilih secara acak dengan undian sederhana. Kelompok-1 diberi pelatihan loncat rintangan 50 cm dengan variasi lari cepat 5 meter 10 repetisi 3 set, dan kelompok-2 diberikan pelatihan loncat rintangan 50 cm dengan variasi lari cepat 5 meter 5 repetisi 6 set. Dari hasil uji statistik didapatkan, rerata tinggi loncatan vertikal Kelompok-1 sebelum pelatihan 55,28 ± 9,46 dan setelah pelatihan 62,64 ± 9,70 dengan selisih7,07 ± 1,85 (p<0,05). Rerata tinggi loncatan vertikal Kelompok-2 sebelum pelatihan 53,50 ±7,02 dan setelah pelatihan 60,07 ± 7,16 dengan selisih 6,50 ± 1,95 (p<0,05). Tinggi loncatan vertikal sesudah pelatihan antara kedua kelompok menunjukkan tidak adanya perbedaan yang berbeda bermakna (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa ke dua pelatihan sama-sama memberikan efek peningkatan tinggi loncatan vertikal.