Journal article
Korelasi antara aktivitas seni lukis dengan fungsi neurokognitif pada lansia pelukis wayang kamasan di Desa Kamasan Klungkung
Ni Luh Putu Dirasandhi Semedi Putri Ketut Widyastuti Anak Agung Ayu Putri Laksmidewi I MADE OKA ADNYANA Anak Agung Ayu Meidiary
Volume : 50 Nomor : 1 Published : 2019, April
Medicina Journal
Abstrak
Aktivitas seni telah banyak diteliti dapat bermanfaat pada fungsi neurokognitif. Namun studi mengenai peranan aktivitas seni lukis terhadap fungsi neurokognitif masih terbatas. Seni Lukis Wayang Kamasan (SLWK) adalah kebudayaan Bali yang memiliki pola gambar yang detail, kaya warna, dan dibuat oleh masyarakat Kamasan secara turun-temurun. Kegiatan ini diprediksi memiliki kontribusi positif terhadap fungsi neurokognitif. Tujuan penelitian untuk mengetahui korelasi antara aktivitas seni lukis dan fungsi neurokognitif pada pelukis SLWK lanjut usia di desa Kamasan. Penelitian analitik berdesain potong lintang dilakukan pada periode November-Desember 2017 di desa Kamasan, Bali. Pelukis berusia lebih dari 65 tahun yang telah melukis lebih dari setahun direkrut sebagai subjek penelitian. Wawancara terstruktur dilakukan untuk mengetahui karakteristik sosiodemografi, aktivitas melukis, dan fungsi neurokognitif yang dinilai dengan Mini Mental State Examination (MMSE) terhadap 41 subjek. Hasil penelitian didapatkan 65.8% perempuan dan 34.2% pria. Rerata durasi melukis adalah 42.39±16.67 tahun. Rerata skor MMSE adalah 26.12±0.38. Subjek penelitian yang telah melukis selama 1-50 tahun dan lebih dari 50 tahun mayoritas memiliki fungsi neurokognitif yang normal. Tiga kelompok melukis (persiapan kanvas, menggambar, dan mewarnai) sebagian besar juga memiliki fungsi neurokognitf yang normal. Kelompok menggambar mendapat rerata MMSE tertinggi dalam visuospasial, registrasi, dan bahasa; mewarnai paling baik dalam memori dan atensi; dan persiapan kanvas paling unggul dalam orientasi. Hasil uji korelasi didapatkan antara aktivitas seni lukis dan fungsi neurokognitif memiliki korelasi positif dengan kekuatan korelasi sangat kuat (r=0.789, p<0.05). Kesimpulan penelitian adalah, semakin lama durasi melukis maka fungsi kognitif semakin baik.