Journal article

neuritis optik sifilis pada pasien imunokompeten

Ni Nyoman Mestri Agustini I.A.Sri Indrayani NI MADE SUSILAWATHI Dw. Pt. Gde Purwa Samatra

Volume : 34 Nomor : 1 Published : 2017, March

NEURONA

Abstrak

neuritis optik sifilis merupakan manifestasi neuro-oftalmologi yang terjadi pada sifilis fase laten. Sifilis merupakan penyakit menular seksual dan dewasa ini insidensnya semakin meningkat pada keadaan imunokompromis, sepertii pada infeksi human immunodeficiency virus (HIV). Adapun kejadian pada imunokompeten sangat rendah, yaitu hanya sebesar 0,2-2,1 kasus tiap 100.000 orang. Gangguan pada mata juga jarang terjadi, biasanya bersifat asimtomatik. Keterlibatan saraf optika dapat terjadi unilateral ataupun bilateral, berupa perineuritis, neurotis optik anterior dan retrobulbar ataupun papiledema. Dilaporkan kasus pasien lelaki berusia 44 tahun, mengeluh pandangan kabur pada mata kanan sejak 6 bulan sebelumnya yang memberat, hingga hanya bisa melihatcahaya. Pasien memiliki riwayat berganti pasangan seksual. Pemeriksaan fisik didapatkan lesi N.II dekstra dengan visus 1/300, refleks pupil marcus gunn(+) dekstra, dan funduskopi keruh. Hasil laboratorium menunjukkan tes HIV non-reaktif, serologi darah venereal disease research laboratory (VDRL) reaktif (1;64), T.pallidum hemagglutination assays (TPHA) reaktif (1;5120); sedangkan pada cairan serebrospinal didapatkan VVDRL non reaktif dan TPHA reaktif. Pasien ditegakkan diagnosis neuritis optik sifilis dengan statusu imunokompeten dan diberikan terapi Benzatine penicillin 2,4 juta IU (3 kali). Pasien dilakukan pemeriksaan VDRL dan TPHA ulang setelah 1 bulan pengobatan, terdapat perbaikan gejala visus (6/60) dan penurunan titer VDRL. kata kunci : imunokompeten, neuritis optik, sifilis