Journal article

Pemfigus Vulgaris disertai infeksi methicillin resistant staphylococcus aureus

Made Hasri Dewi I Made Wardhana Prima Sanjiwani Saraswati Sudarsa

Volume : 46 Nomor : 4 Published : 2019, October

MDVI

Abstrak

Pemfigus termasuk kedalam kelompok penyakit autoimun yang ditandai oleh bula mukokutaneus yang menyerang keratinosit antigen sebagai target dari autoantibodi, yang menyebabkan terjadinya akantolitik dan pembentukkan bula. Tanpa penanganan yang tepat kondisi ini dapat menjadi fatal karena hilangnya fungsi barier apidermis, menyebabkan kehilangan cairan dan terjadinya infeksi sekunder. Seorang pasien laki - laki usia 58 tahun, dengan keluhan utama luka pada seluruh tubuh dan bewrbau tidak sedap,terdapat riwayat sariawan 2 bulan sebelumnya. Pada pemeriksan Dermatologi, diseluruh tubuh didapatkan makula hiperpigmentasi dan erosi multipel, ditutupi krista coklat kehitaman. Disakrum didapatkan ulkus soliter, dasar kotor, ditutupi dengan jaringan nekrotik. Pemeriksaan kultur dasar luka didapatkan providentia stuartii, dari hasil sub kultur terisolasi staphylococcus aureus yang merupakan kuman methicillin resistant staphylococcus aureus ( MRSA ). Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran akan tolitik yang menyisakan sel-sel basal epidermis kemungkinan bula supra basal (mengarah pada gambaran pemfigus vulgaris ). Diagnosis pada kasus ini pemfigus vulgaris yang disertai dengan infeksi MRSA . Terapi yang diberikan antiobiotik sistemik, steroid , perawatan luka dan terapi suportif lainnya. Kata Kunci : MRSA, Pemfigus vulgaris, steroid