HEALTHY LIFE STYLE FOR AGING MALE

30/06/2020 Views : 1787

Alex Pangkahila

i beberapa tempat di dunia ada beberapa kelompok bangsa antara lain di bangsa Kunsa di Afganistan, bangsa kaukasus di Rusia dan bangsa Indian di pegunungan es di Amerika Latin sebagian besar mempunyai umur lebih daripada 72 tahun. Ternyata pola hidup mereka yang mempunyai mobilitas tinggi, tidur cukup, makan seimbang dan tidak banyak stress. Pola hidup menentukan proses penuaan dan pola hidup ini selalu menyesuaikan dengan dengan kondisi lansia, sehingga lansia sendiri harus menetukan pola hidup sehat untuk dirinya sendiri.

Berdasarkan fakta diatas maka perlu adanya pemahaman yang benar mengenai pola hidup sehat untuk kelompok lanjut usia ( lansia) dan perubahan faali pada lansia,.


Pengertian Lanjut Usia


            Sampai saat ini  pengertian lansia lanjut masih berbeda – beda dan lebih dari 10 teori tentang proses penuaan telah dikemukakan, tetapi tidak begitu jelas sebab prosesnya amat multidimensional (WHO, 1993). Di berbagai negara,  pengertian ini berbeda - beda sebab ada berbagai kriteria yang dipergunakan a.l. biologis, ekonomi, sosial dan kronologis.  Pengertain lanjut usia  sejak  tahun 1993 disarankan oleh PBB agar dimulai sejak usia 60 tahun. Penurunan  kapasitas kerja mulai terjadi pada usia 45 tahun.  Oleh karena itu maka pada kelompok pekerja lansia dapat dikelompokkan mereka sejak usia 45 tahun. Dalam Older Workers Recommendation tahun 1980 (no. 162), ILO mendefinisikan pekerja lanjut usia ialah semua pekerja yang cenderung menghadapi kesulitan dalam penempatan tenaga karena bertambahnya usia  (WHO, 1993). Pada studi kependudukan batas usia lansia adalah 65 tahun, tetapi di Indonesia pada usia 55 tahun sudah digolongkan tua sehingga pada usia tersebut telah dipergunakan batas untuk pensiun walaupun pada keadaan tertentu berlaku pada umur yang lebih tua.


Beberapa Perubahan Fisiologis pada Usia Lanjut


     Kemunduran fungsi organ tubuh amat terasa pada umur 60 atau 65 tahun sehingga berbagai keluhan pada kelompok lansia ini amat menonjol pada umur tersebut. Sebenarnya pada umur 30 tahun manusia telah mencapai puncak yaitu mencapai kemampuan fisiologis dan pada umur 39 tahun telah mulai terjadi proses penuaan.


Setelah itu terjadi perubahan perubahan fisiologis yang berupa kemunduran progresif tersebut disertai dan ditandai dengan beberapa perubahan baik fisik maupun fungsional a.l :.


·         Penurunan berat organ  berbagai organ a.l. jantung , otak, lien, paru, ginjal, tiroid dan pankreas kecuali prostat yang normalnya sekitar 8 gram menjadi 50 gram atau lebih. Penurunan ini umumnya diikuti dengan penurunan fungsi tubuh dan  akan mengkibatkan penurunan kapasitas kerja sehingga menyebabkan penurunan produktivitas. Penurunan produktivitas kerja akan menimbulkan masalah  baru dalam masalah kesehatan, sosial  maupun  ekonomi.  Menurunnya kemampuan kerja fisik


·         Berkurangnya  fleksibilitas sehingga merasa mengalami kekauan otot


·         Menurunnya kualitas kesehatan dengan ditandai sering merasa kurang segar dan sering mengalami kurang nyaman bila tidurnya terganggu


·         Menurunnya waktu reaksi 


·         Obesitas (kegemukan).  Di beberapa negara maju  Obesitas  dianggap sebagai bagian dari proses menua


·         Gejala Post power syndrome   yang sering dialami oleh kelompok  lansia disebakan oleh karena penurunan kondisi fisik, psikologis dan penampilan sehingga merasa kurang berperan lagi  di lingkungan keluarga maupun dalam masyarakat.


           


 


Penurunan Kemampuan Kerja


     Berkurangnya kemampuan kerja fisik erat sekali kaitannya dengan mundurnya fungsi sistem kardiovaskuler, respirasi dan otot saraf ( lokomotor ) dan fungsi tubuh lainnya.


Kriteria untuk menilai kemampuan kerja fisik seseorang ialah:


1.      Kemampuan daya tahan ( endurance )


Hal ini disebabkan karena penurunan fungsi kardiobaskuler, paru dan tulang dada sehingga kapasitas erobik menurun. Penurunan akan makin terasa pada orang yang dulunya sebagai olahragawan dan pada masa tuanya tidak terlatih.


2.      Keterbatasan kemampuan alat gerak ( lokomotor )


Perbedaan penyebab keterbatasan kemampan alat gerak tesebut disebabkan oleh perubahan fisiologis usia lanjut atau perubahan karena  pengaruh lingkungan ternyata  tidak selalu jelas. Perubahan kekuatan otot lengan dan punggung dari umur 20 tahun sampai umur 65 tahun secara statistik tidak nyata. Baru setelah usia  70 tahun dan 80 tahun penurunan tampak jelas. Kemunduran kekuatan  otot tungkai dan badan tampak lebih dini dan jelas, namun sukar dibedakan dengan pengaruh latihan dan atau kekurangan gerak.


3.      Perubahan saraf perifer yang berupa penurunan mengingat, kecepatan reaksi dan ketrampilan lainnya.


4.      Penurunan konsentrasi hormon testosteron ( androgen )


Penurunan testosteron pada lansia mencapai 30 % dibandingkan dengan dewasa muda. Penelitian menunjukkan bahwa pelatihan teratur akan mampu meningkatkan produksi hormon seksual.


Pola Hidup Yang Sesuai Dengan Lansia


Dari berbagai  laporan diatas maka  pola hidup yang dipersiapkan dari semula akan mampu menunda proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup lansia..


 


Kesimpulan


    Pada Lansia, yang secara kurang berdasarkan ilmiah ditentukan berumur diatas 60 atau 65 tahun, terjadi perubahan faali yang berupa kemunduran fungsi pada hampir semua alat dan sistem tubuh. Sehubungan dengan perubahan kemampuan kerja penting artinya kemunduran yang dialami oleh sistem kerdiovaskuler, pernapasan, dan alat gerak otot saraf. Di samping faktor genetik dan lingkungan, pemeliharaan fungsi ketiga sistem tersebut dengan latihan fisik teratur dalam batas-batas tertentu dapat mempertahankan normalnya fungsi tubuh secara keseluruhan. Normal dalam arti sesuainya perubahan variabel fisiologi dengan peningkatan usia. Dalam hal ini perlu diperhatikan adanya perbedaan antara usia kalender dengan usia fungsional yang merupakan tolak ukur objektif pada penentuan kemampuan fisik dan psikis seorang Lansia.  


Perubahan Faal pada Pria Lanjut Usia


             


Saran


Aktifitas seksual agar tidak menimbulkan masalah  pada pria lanjut usia, maka perlu dilakukan beberapa pencegahan antara lain :


 1. Pola Hidup Sehat


2.   Komunikasi, informasi dan edukasi  tentang perilaku seksual kepada masyarakat


3.   Pemeriksaan berkala


4.   Sex Therapy perlu diberikan kepada pasutri dengan masalah seksual ( Kolodny, 1981;Pangkahila dan Montgomery, 200)


Kepustakaan


Aging and The Sexual Response Cycle.2003.Available at  http : //www.soc.ucsb.edu /  sexinfo/?article=anatomy&refid=008. Accessed July, 2 2004


Andropause, the Male Menopause. 2003.Available at http:/www.wellnessmd.com /andropause.html accessed  February, 25 2003


Endocrine System.Accessed. 2004. Availabale at Htt://www. Healthandage.com/home/gm=. Accessed


16 April,  27 2004


Kolodny R C. 1981. The Journal of Sex Research, Vol. 17, No. 4,pp. 301 – 318


Levin S B and Althof S E.1991 The pathogenesis of Psychogenic Erectile


Dysfunction. Journal of Sex   Education & Therapy, Vol.17, No. 4, 351 – 266.


Masters W ,  Johnson V E and Kolodny R C. 1988. Sex and Human Loving. Publishe


simultaneously in  Canada by Little Brown ana Company. Fourth Edition. 169 -185


Money J and Musaph H. 1978. Handbok of sexology Elsevier North-Holland Inc. New York


10017. Page 813 – 836


Pangkahila J A, 2002a. Perubahan Faali pada lansia. Buku ajar kuliah Geriatri. F K Udayana.


Pangkahila J A.2004b. Terapi Seks.Buku Ajar Pendidikan Intensif Seksologi angkatan IV.


Pusat Studi Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Denpasar. 23 – 28 Mei 2004


Pangkahila J A.2004c. Konseling seks.Buku Ajar Pendidikan Intensif Seksologi angkatan IV.


Pusat   Studi Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Denpasar. 23 – 28 Mei 2004


Pangkahila J A.2004d. Anatomi dan Perkembangan Seksual. Buku Ajar Pendidikan Intensif


Seksologi angkatan IV. Pusat Studi Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Denpasar. 23 – 28 Mei 2004


Pangkahila J A and Montgomery B. 2002. Penanganan Masalah Seksual Pada Praktek


kedokteran. Buku Ajar Pendidikan Intensif Seksologi angkatan IV. Pusat Studi Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Denpasar. 23 – 28 Mei 2004


Voigt and Schmidt. 1977. Sex and The Involution of The Genital in The Ageing Male,


edited by Money and Musaph. Handbok of sexology Elsevier North-Holland Inc. New York 10017.


WHO.1993. Aging and Working Capacity. Word Health Organization.