Bagaimana Work Life Balance (WLB) saat Work from Home (WFH) di masa pandemi Covid-19?

30/06/2020 Views : 774

LUH MADE INDAH SRI HANDARI ADIPUTRA

Selama hampir tiga bulan, sebagian besar masyarakat melakukan WFH di masa pandemi Covid-19. Segala kegiatan dilakukan melalui daring/on line dari rumah. Beberapa jenis pekerjaan tetap dapat dilakukan meskipun dilakukan di rumah. Namun tidak semua masyarakat dapat melakukannya, sebagian bahkan kehilangan pekerjaan, mesti dirumahkan atau mengalami PHK.

Sejatinya bagi beberapa jenis pekerjaan, dimana WFH dapat dilakukan bagaimana dengan WLB itu sendiri? Apakah WLB itu? Beberapa tahun terakhir, di dunia modern yang sarat akan 3C (Change/perubahan, Competition/kompetisi, dan Complexity/kompleksitas), WLB ramai diperbincangkan karena tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi. Keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi sangatlah dibutuhkan karena memiliki keterikatan erat satu sama lain. WLB adalah hal yang dilakukan seseorang dalam membagi waktu baik di tempat kerja dan aktivitas lain di luar kerja. Dengan kata lain WLB merupakan keseimbangan yang mencakup bahwa beban pekerjaan atau kehidupan pribadi berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Kemunculan WLB didorong oleh adanya WLC (work life conflict) yang muncul karena seseorang tidak dapat membagi waktu antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. WLC disebutkan memiliki dampak negatif bagi kesehatan seseorang dan juga berdampak pada kesehatan perusahaan. WLC disebutkan dapat merujuk pada tingginya mangkir kerja, peningkatan klaim kompensasi yang berhubungan dengan kerja dan penurunan produktivitas. Pekerjaan sedapat mungkin dikelola agar menurunkan WLC dan meningkatkan WLB.

WLB juga disebutkan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan berkorelasi dengan work engagement, dikarenakan orang dengan WLB tinggi dapat membaginya waktu dengan baik, menyeimbangkan tuntutan pekerjaan dengan kebutuhan pribadi dan keluarga, dan hal tersebut menjadi sumber energi bagi dirinya sendiri untuk mampu bekerja dengan baik sesuai dengan tanggung jawabnya. Kondisi inilah yang menimbulkan kepuasan kerja karena selama bekerja menghasilkan emosi positif dan menyenangkan.

Di masa pandemi ini ... dimana kehidupan kerja berpindah ke rumah memiliki segi positif dimana seseorang tetap bekerja namun tetap bersama keluarganya, waktu tidak terbuang untuk melakukan perjalanan ke tempat kerja, dapat makan siang bersama keluarga di waktu senggang, tersedia waktu yang banyak untuk berada di rumah/bersama keluarga, memiliki waktu yang lebih fleksibel dan tidak terikat dengan aturan jam kerja, dan menekan biaya untuk memenuhi kehidupan di luar. Di sisi lain hal ini juga memiliki segi negatif, karena kondisi tinggal di rumah saja akibat pandemi memicu rasa bosan, membuat seseorang ingin melakukan rekreasi atau melakukan aktivitas ke luar rumah namun terpaksa harus menahan diri, yang mungkin berdampak pada hilangnya motivasi kerja. Pada kondisi demikian akankah WLB tetap sama? Apakah WLB semakin tinggi karena dilakukan di rumah ataukah justru sebaliknya menjadi terganggu karena semuanya dilakukan di rumah?

Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui hal tersebut.