Identifying the Architecture of Bali Aga Homes in Timbrah Village, Pertima - Karangasem
Funding period : 2015- Deactivate
Abstrak
Keunikan
yang dimiliki oleh masyarakat/desa Bali
Aga telah lama mengundang ketertarikan peneliti dari berbagai disiplin
ilmu, termasuk ilmu arsitektur walau
penelitian arsitektur yang dilakukan dapat dikatakan masih terbatas dan belum
menyentuh semua desa yang ada.
Karenanya, agar arsitektur rumah tradisional
dari beragam permukiman Bali Aga di Bali dapat terdokumentasi secara menyeluruh serta
adanya kebutuhan akan sebuah
database yang inklusif terhadapnya, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Udayana menetapkan desa-desa Bali Aga sebagai wilayah prioritas
untuk melakukan kegiatan penelitian. Hal ini merupakan wujud nyata salah misi
yang diemban lembaga yaitu menyelenggarakan
kegiatan penelitian dalam rangka mengembangkan pengetahuan kearsitekturan
terutama dalam usaha mengangkat kembali identitas lokal serta menciptakan
lingkungan binaan yang berkelanjutan. Untuk itu, melalui skim Hibah Penelitian Unggulan
Program
Studi (HUPS), diusulkan penelitian
yang berjudul ‘Menemukenali Arsitektur
Rumah Tinggal Masyarakat Bali Aga di Desa Pakraman Timbrah, Desa Pertima,
Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem’. Desa Timbrah dipilih karena merupakan salah satu desa Bali Aga yang
memiliki karakter unik yaitu disatu sisi masih sangat kental menjalankan
tradisi dan adat istiadat, namun disisi lain bangunan rumah tinggalnya
mengalami perubahan yang cukup signifikan, disamping belum adanya dokumentasi menyeluruh tentang arsitektur rumah tinggal pada lokasi
penelitian. Sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu mendapatkan gambaran
yang utuh tentang arsitektur rumah tinggal menyangkut aspek fisik maupun non
fisik, ditetapkan sebuah rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif, dimana sumber informasi akan
ditentukan melalui purposive dan snowball sampling serta dalam
pengumpulan datanya akan diterapkan teknik observasi untuk mendapatkan
data-data fisik rumah, wawancara terancana–tidak terstruktur dan setelahnya
dilakukan triangulasi untuk mendapatkan temuan dan interpretasi data yang lebih
akurat dan kredibel, untuk kemudian dianalisis menurut isinya (content analysis). Dari kegiatan
penelitian yang dilakukan diketahui bahwa eksistensi rumah tinggal yang di
dalamnya masih terdapat bangunan (tradisional) bali – bangunan bali diindikasikan dengan bale gede dan atau bale sakenem dan atau meten sakakutus dengan tatanan tradisional - semakin sulit untuk
ditemui. Dari setiap gang yang ada – yang umumnya terdiri dari 6 sampai 10 pekarangan/rumah - belum tentu dapat
ditemui pekarangan/rumah yang di
dalamnya terdapat bangunan bali tersebut. Kondisi eksisting dan penelusuran
lanjut yang dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar bangunan bali ini justru
masih bertahan karena pemiliknya tidak mampu untuk melakukan
perbaikan/renovasi. Penelitian ini berhasil menemukenali bentuk-bentuk asli
dari arsitektur setempat yang cenderung tampil ‘sederhana’ tanpa ukiran dan
beberapa keunikan yang dipengaruhi oleh kegiatan sosial budaya masyarakatnya.
Hasil-hasil penelitian ini akan digunakan untuk merekonstruksikan bentuk dan
tatanan rumah bali Desa Timrah yang utuh setidaknya dalam bentuk dokumentai
gambar. Selanjutnya, hasil yang dicapai
diharapkan akan menjadi dasar bagi kegiatan penelitian lanjutannya, yaitu
penelitian pola spasial permukiman; transformasi rumah tinggal dan pola
permukiman; serta rancangan penataan rumah tinggal dan pemukiman.