Journal article

Reproduksi Makna dan Fungsi Turistik Praktik Ritual Perang Ketupat di Desa Kapal, Badung

I MADE SENDRA Yohanes Kristianto SAPTONO NUGROHO

Volume : 9 Nomor : 1 Published : 2019, April

Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies)

Abstrak

Abstrak Artikel ini bertujuan untuk menafsirkan kembali ritual Perang Ketupat berdasarkan kesadaran praktis menjadi kesadaran refleksif untuk melestarikan tradisi pertanian di Desa Kapal, Kabupaten Badung. Kesadaran ini dapat diciptakan dengan mendekonstruksi perspektif materialistis pragmatis dengan mempromosikan perspektif pengetahuan lokal Tri Hita Karana yaitu falsafah yang mengacu pada hubungan harmonis antara manusia dengan sesama, dengan alam, dan dengan Tuhan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan strukturasi dari Giddens untuk menjelaskan ritual Perang Ketupat sebagai kesadaran refleksif di Desa Kapal. Penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Kapal menafsirkan ritual ini sebagai kesadaran praktis tanpa mengetahui fungsi dan makna ritual. Ini berarti bahwa ritual hanya dilakukan setiap tahun sebagai tradisi rutin. Oleh karena itu, kesadaran refleksif perlu dipupuk dengan membangun kesadaran masyarakat tentang ritual ini sebagai daya tarik wisata, sehingga mereka bisa mendapatkan manfaat ekonomi (makna wisata). Dengan kata lain, pariwisata menjadi ruang produksi melting-pot dari tiga bagian antara alam, budaya, dan pariwisata yang disebut Lansekap Pariwisata Eko-Budaya (ECTL). Kata kunci: perang ketupat, kesadaran praktis, kesadaran refleksif, lanskap pariwisata eko-budaya