ACTIVE ONE LEG STANDING EXERCISE LEBIH EFEKTIF DARIPADA CONTACTUAL HAND ORIENTATING RESPONSE (CHOR)EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOBILITAS PASIEN PASCA STROKE

Stroke merupakan sindrom yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak denga awitan akut, disertai manifestasi klinis berupa defisit neurologis dan bukan sebagai akibat tumor trauma atau infeksi susunan saraf pusat. Menurunnya Kemampuan Mobilitas merupakan salah sat akibat yang ditimbulkan oleh serangan stroke. Kemampuan mobilitas terdiri dari kemampua keseimbangan dan fungsional berjalan. Penelitian ini bertujuan membandingkan Active One Le Standing dan Contactual Hand Orientating Response (CHOR) Exercise untuk meningkatka kemampuan mobilitas pada pasien pasca stroke. Penelitian ini menggunakan metode eksperimenta dengan rancangan penelitian pre-test and post-test control group design. Jumlah sampel tia kelompok sebanyak 7 orang. Kelompok I diberikan palatihan Active One Leg Standing, kelompo II diberikan pelatihan Contactual Hand Orientating Response (CHOR). Tiap kelompok diberika latihan dengan durasi waktu satu jam, 3 kali seminggu selama 6 minggu. Tes pengukura kemampuan mobilitas menggunakan POMA-Tinetti Test. Hasil : (1) Hasil t-test relate menunjukkan rerata±SB pre test (15,57±2,29)dan post test (21,42±2,50) dengan nilai p<0,05. (2 Hasil t-test related menunjukkan rerata±SB pre test (13,85±3,93) dan post test(18,14±3,89) denga nilai p<0,05. (3) Hasil uji komparasi menunjukkan rerata±SB kelompok I (6,85±1,06) da kelompok II (4,28±0,75) dengan nilai p<0,05. Disimpulkan bahwa perlakuan Active One Le Standing Exercise meningkatkan kemampuan mobilitas pada pasien pasca stroke. Contactua Hand Orientating Response (CHOR) meningkatkan kemampuan mobilitas pada pasien pasc stroke. Active One Leg Standing Exercise lebih efektif daripada Contactual Hand Orientatin Response (CHOR) untuk meningkatkan kemampuan mobilitas pada pasien pasca stroke