Journal article
Perbandingan Stabilitas Obat Racikan yang Dipreparasi Menggunakan Mortir dan Tablet Crusher di Apotek Sarana Pelayanan Kesehatan Primer
Ni Putu Erna Widiasmini Made Krisna Adi Jaya I Wayan Martadi Santika
Volume : 9 Nomor : 1 Published : 2020, December
Jurnal Farmasi Udayana
Abstrak
Latar Belakang: Penggerusan obat dengan menggunakan mortir memang dinilai sudah sesuai prosedur dan dapat terjaga stabilitas obatnya. Tetapi proses ini membutuhkan waktu yang relatif lama sehingga membuat beberapa apotek meracik obat dengan menggunakan mesin tablet crusher. Ada kemungkinan penggerusan menggunakan tablet crusher akan mengurangi stabilitas jenis obat tertentu jika kontak langsung dengan logam mesin blender. Tujuan: variable yang diteliti adalah stabilitas obat racikan yaitu perbandingan kadar suatu obat yang dipreparasi menggunakan tablet crusher dan mortir di apotek sarana pelayanan kesehatan primer. Metode: Spektrofotometri UV-VIS. Hasil: Panjang gelombang maksimum klorfeniramine maleat yang diperoleh adalah 261,5 nm dan parasetamol adalah 247,7 nm. % perolehan kembali (% recovery) baku klorfeniramin maleat adalah 99,82 ± 2,8% sedangkan pada parasetamol adalah 100,17 ± 2,09 %. Hasil dari perhitungan uji presisi didapatkan nilai RSD pada klorfeniramin Maleat adalah 0,76% sedangkan pada parasetamol adalah 1,13%. LOD dan LOQ dari klorfeniramin maleat adalah 3,20 ± 0,05 dan 9,7 ± 0,15 sedangkan LOD dan LOQ dari parasetamol adalah 0,38 ± 0,22 dan 1,16 ± 0,56. Hasil pengujian perbandingan preparasi waktu penggerusan dengan kadar yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai signifikansi uji Mann Whitney tidak adanya perbedaan kadar obat yang dipreparasi dengan menggunakan mortir dan tablet crusher. Kesimpulan: Penggerusan obat dengan tablet crusher dan dengan mortir tidak memiliki perbedaan secara statistik. Kata Kunci : blender, crusher, mortir, stabilitas