Journal article
Perbedaan kadar serum imunoglobulin G, A, dan M pada tikus wistar yang dilakukan splenektomi dengan dan tanpa tandur lien
I KETUT SUDARTANA Eka Winarka Nyoman Golden Christopher Ryalino
Volume : 50 Nomor : 3 Published : 2019, December
Medicina
Abstrak
Pendahuluan: Masih terdapat kontroversi mengenai pengaruh tandur lien paska splenektomi terhadap fungsi immunologi. Asplenia dapat menurunkan kemampuan respon imun adaptif dan humoral. Kejadian overwhelming post splenectomy infection (OPSI) yang terjadi paska splenektomi memiliki angka insiden 5% dengan angka mortalitas 38- 70%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tandur lien terhadap kadar imunoglobulin G, A dan M serum tikus wistar. Metode: Rancangan penelitian ini adalah randomized post-test only control group design. Sebanyak 36 ekor tikus wistar dewasa dengan berat 200-250 g ditempatkan dalam kandang terpisah dan dalam kondisi yang terkontrol dan diberikan makan minum bebas. Semua hewan coba diberikan anestesi ketamine secara intramuskuler dengan dosis 50 mg/kg. Tikus dibagi menjadi dua kelompok, yakni splenektomi (kontrol) dan tandur lien (perlakuan). Sembilan minggu setelah dilakukan tindakan, masing- masing tikus akan diambil sampel darahnya, dan dilakukan pemeriksaan imunoglobulin serum. Setelah diboservasi selama sembilan minggu, tikus diambil sampel darah untuk diperiksa kadar imunoglobulin serum. Hasil: Dari hasil pemeriksaan, kadar imunoglobulin serum pada kelompok tandur lebih tinggi dibanding kelompok splenektomi, namun hanya IgM yang berbeda signifikan (0,428±0,092 vs 0,208±0,071, p <0,05). Kesimpulan: Kami menyimpulkan bahwa tindakan tandur lien dapat dipilih sebagai salah satu cara untuk mempertahankan fungsi lien paska splenektomi. Tandur lien bisa menjadi salah satu pilihan terapi pencegahan OPSI disamping ada tindakan preservasi lien lainnya maupun keterlibatan protokol vaksinasi