Journal article

Hubungan Tekanan Darah Tinggi Terhadap Kejadian Stroke di RSUP Prof. DR. I.G.N.G Ngoerah

Rosabel Eugene Priyatna Cyndiana Widia Dewi Sinardja I Gusti Ngurah Bagus Artana COKORDA AGUNG WAHYU PURNAMASIDHI

Volume : 12 Nomor : 5 Published : 2023, May

E - Jurnal Medika Udayana

Abstrak

Stroke merupakan kondisi yang terjadi ketika terputusnya aliran darah ke otak akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah menuju otak, sehingga menyebakan kematian sel otak. Stroke merupakan penyakit yang memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas yang sangat tinggi, terutama di Indonesia. Hipertensi merupakan salah satu faktor utama dari terjadinya stroke. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan hipertensi terhadap kejadian stroke di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah. Penelitian ini menggunakan desain studi observasional analitik potong lintang pada 150 pasien stroke di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah pada periode Juni 2021- Juni 2022. Penelitian ini menunjukan proporsi stroke non-hemoragik sebesar 56.7% dan stroke hemoragik 43.3%; pasien stroke yang memiliki hipertensi sebesar 72.7%; stroke lebih banyak terjadi di pasien dengan usia ?58 tahun dengan proporsi sebesar 52%; dan stroke lebih banyak terjadi pada pasien laki-laki dengan proporsi sebesar 63.3%. Hasil uji korelasi non-parametrik menunjukan adanya korelasi antara hipertensi terhadap kejadian stroke non-hemoragik dan stroke hemoragik dengan nilai p = 0,001; p < 0,05 dan nilai r = 0,265. Nilai ini menunjukan adanya hubungan positif lemah antara hipertensi dengan kejadian stroke non-hemoragik dan stroke hemoragik yang terbukti signifikan. Hal ini disebabkan hipertensi yang mampu menyebabkan disfungsi endotel sehingga bisa memicu terbentuknya arterosklerosis dan/atau pecahnya pembuluh darah. Tindakan preventif menjaga tekanan darah berperan penting untuk mencegah komplikasi terjadinya stroke. Kata kunci : Stroke hemoragik., stroke non-hemoragik., hipertensi