Journal article
Tingkat Kelulushidupan Karang Acropora jacqulineae pada Fragmentasi dan Transplantasi di Dalam dan Luar Air
WIDIASTUTI
Volume : 5 Nomor : 2 Published : 2019, December
Journal of Marine and Aquatic Science (JMAS)
Abstrak
Seringkali dijumpai kegiatan transplantasi karang yang dilakukan di pesisir dengan kondisi fragmen karang berada di luar air laut, terpapar udara dan sinar matahari secara langsung. Metode ini belum banyak dibuktikan efektifitasnya, disebabkan perbedaan ekofisiologi masing-masing jenis karang. Karang Acropora jacqulineae termasuk salahsatu jenis karang yang umum ditransplantasikan dengan tujuan untuk budidaya karang hias. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kelulushidupan karang A. jacqulineaeyang difragmentasikan dan ditransplantasikan di dalam air dan di luar air laut. Masing-masing karang donor difragmentasi dengan ukuran yang berbeda yaitu 3, 5 dan 7 cm. Seluruh fragmen karang transplan disusun dengan rapi di meja transplan yang sebelumnya telah diletakkan di dasar perairan pada kedalaman 15 m. Tingkat kelulushidupan fragmen karang diukur setiap bulan selama 9 bulan. Perbedaan tingkat kelulushidupan karang transplan pada metode fragmentasi dan transplantasi di dalam air dan di luar air dianalisa dengan Uji Fisher’s Exact pada P = 0.05. Berdasarkan hasil analisa Fisher exact test, dapat disimpulkan bahwa fragmentasi dan transplantasi yang dilakukan baik di dalam air maupun di luar air pada karang jenis A. jacquelinieaetidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kelangsungan hidup. Hal ini diduga berlaku jika fragmentasi dan transplantasi yang dilakukan di luar air dilakukan dalam kurun waktu 2 jam. Oleh karena itu, karang A. jacquelinieaetermasuk jenis karang yang dapat digunakan pada kegiatan fragmentasi dan transplantasi di pesisir dimana karang berada di luar air. Namun kondisi ini harus dilakukan dalam kurun waktu 2 jam karena dapat memberikan efek negatif pada metabolisme karang akibat stress.