Journal article

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI KEMOTERAPI DAN STATUS NUTRISI PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG SANJIWANI RSUP SANGLAH DENPASAR

Ni Made Ayu Puspa Dewi Putu Oka Yuli Nurhesti Made Rini Damayanti S

Volume : 8 Nomor : 3 Published : 2020, October

Community of Publishing In Nursing (COPING NERS)

Abstrak

Kemoterapi adalahsalah satu terapi yang efektif dalam penatalaksanaan kanker. Kemoterapi yang dilakukan secara berulang dapat menyebabkanberbagai efek samping.Perubahan status nutrisimerupakan salah satu efek sampingkemoterapi. Tujuan penelitian ini yaituuntuk mengetahui hubungan antara frekuensi kemoterapi dan status nutrisi pasien kanker yang menjalanikemoterapi di Ruang Sanjiwani RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif yang menggunakan rekam medis pada sistem informasi rumah sakit sebagai sumber data penelitian. Teknik sampling yang digunakan ialahpurposive samplingdenganmenetapkan 80 pasien kanker yang menjalani kemoterapi pada bulan Maret tahun 2018sebagai sampel. Frekuensi kemoterapi pada sebagian besar responden termasuk dalam kategori rendah (kemoterapi sebanyak 1-3 seri) (65%) dan status nutrisi sebagian besar dalam kategoriideal (IMT 18,5 –25,0 kg/m2) (73,8%). Hasil uji korelasi SpearmanRankmenemukanbahwa ada hubungan yang signifikan antara frekuensi kemoterapi dan status nutrisi pasien kanker yang menjalanikemoterapi di Ruang Sanjiwani RSUP Sanglah Denpasar (p value= 0,00; ?= 0,05; r = -0,79). Koefisien determinan(R) pada uji korelasi tersebut didapatsebesar 62,4%yang artinya sebagian besarfaktor frekuensi kemoterapi dapat mempengaruhi perubahan status nutrisi pasien. Kesimpulan penelitian yaituada hubungan negatif kuat yang bermakna antara frekuensi kemoterapi dan status nutrisi pasien kanker yang dinyatakan dengan semakin banyak frekuensi kemoterapi maka semakin rendah status nutrisi yang dimilikipasien begitu pula sebaliknya.