Journal article
Dukungan mengenal Cemas, Depresi, serta Psikososial berbasis Desa Adat di Desa Sidemen, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem
Ida Aju Kusuma Wardani Ni Ketut Putri Ariani Ni Ketut Sri Diniari
Volume : 55 Nomor : 1 Published : 2024, February
Medicina Udayana
Abstrak
Latar belakang: Masih banyak anggapan salah mengenai penyakit jiwa (seperti psikosis, depresi, dan kecemasan) di masyarakat Indonesia. Masyarakat tidak menyadari bahwa penyakit jiwa mampu diobati, kenyataanya penyakit jiwa malah dijauhi atau diabaikan. Mengenal gejala-gejala cemas, depresi, psikotik serta psikososial berbasis desa adat bertujuan agar dapat masyarakat mampu menjalankan peran sehari-hari yaitu hidup mandiri, bekerja, berinteraksi dengan keluarga, bersekolah, berteman, berekreasi dan memiliki hubungan interpersonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dukungan mengenal cemas, depresi, serta psikososial berbasis desa adat di Desa Sidemen, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem. Metode: Desain studi penelitian ini adalah studi potong lintang. Skrining gangguan kecemasan dan depresi dilakukan dengan cara mengisi kuisioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS). Hasil: Skala depresi sebanyak 8 responden (20%), skala cemas 19 responden (47,5%), skala stress sebanyak 8 responden (20%) dan 5 responden (12,5%) tidak menunjukkan gejala depresi, cemas dan stres. Didapatkan nilai hasil responden tidak ada gejala kecemasan yang signifikan sebanyak 21 responden (52%), gejala kecemasan ringan sebanyak 5 responden (12%), gejala kecemasan sedang sebanyak 10 responden (25%), gejala kecemasan parah sebanyak 3 responden (8%) dan gejala kecemasan sangat parah sebanyak 1 responden (3%). Didapatkan nilai hasil responden tidak ada gejala stres yang signifikan sebanyak 32 responden (80%), gejala stres ringan sebanyak 5 responden (12%), gejala stress sedang sebanyak 3 responden (8%). Simpulan: Umur, faktor sosioekonomi, tingkat pendidikan, dan pendapatan memiliki pengaruh pada munculnya gangguan jiwa. Stres dapat berdampak negatif pada produktivitas responden. Kegiatan penyuluhan berhasil dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gangguan cemas dan depresi.