Journal article

PERBEDAAN OSMOLALITAS DAN pH DARAH PADA TINDAKAN TRANSURETHRAL RESECTION OF PROSTATE (TURP) YANG DIBERIKAN NATRIUM LAKTAT HIPERTONIK 3 ML perKGBB DENGAN NATRIUM KLORIDA 0,9 3 persen ML per KGBB

Srinami Dewi I Made Gede Widnyana I Wayan Suranadi

Volume : 44 Nomor : 3 Published : 2013, September

Medicina

Abstrak

ABSTRAK Transurethral resection of prostate (TURP) merupakan prosedur baku dalam penatalaksanaan hiperplasia prostat yang disertai retensi urin akut berulang atau kronis. Tindakan ini dikerjakan dengan fasilitas air sebagai cairan irigasi. Salah satu komplikasi tindakan ini dikenal sebagai sindrom TURP. Kelebihan cairan intravaskular karena absorbsi cairan irigasi akan mengakibatkan terjadinya hiponatremia dilusional yang akan menurunkan osmolalitas plasma. Perubahan kadar Na+, K+, Cl - dan Lac- dapat mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan asam basa yaitu asidosis metabolik. Penelitian ini merupakan uji klinik, melibatkan 22 pasien dewasa dengan status fisik ASA II-III, yang menjalani operasi elektif TURP di ruang Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUP Sanglah Denpasar dengan anestesi regional dan menggunakan air sebagai fasilitas cairan irigasinya. Sebelum tindakan TURP, saat mulai puasa, pasien diberikan cairan ringer dextrose 40 ml/kgBB/hari, sesampainya di kamar persiapan IBS dilanjutkan diberikan cairan ringer laktat 10 ml/kgBB. Randomisasi blok dilakukan untuk alokasi subyek ke dalam dua kelompok yaitu kelompok NLH (kelompok perlakuan) yang mendapatkan cairan awal natrium laktat hipertonik 3 ml/kgBB dan kelompok NaCl (kelompok kontrol) yang mendapatkan cairan awal natrium klorida 0,9% 3 ml/kgBB. Dilakukan pemeriksaan osmolalitas dan pH darah sebelum, selama, dan sesudah tindakan TURP. Hasil penelitian mendapatkan perbedaan osmolalitas darah antara kelompok NLH dengan kelompok NaCl pada saat pra-operasi, durante operasi, dan pasca-operasi dengan nilai 285,3248 vs 283,3205, P= 0,0028; 287,0259 vs 284,6813, P= 0,045; dan 288,7668 vs 285,9444, P= 0,033. Juga terdapat perbedaan nilai pH darah antara kelompok NLH dengan kelompok NaCl pada saat pra-operasi, durante operasi dan post-operasi dengan nilai 7,4864 (0,7018) vs 7,4055 (0,5646), P= 0,07; 7,4636 (0,02976) vs 7,4318 (0,03945), P= 0,045; dan 7,4791 (0,03727) vs 7,4327 (0,5569), P= 0,033. Status hemodinamik lebih baik pada kelompok NLH. Enam dari 11 pasien pada kelompok NaCl mengalami hipotensi dan membutuhkan lebih banyak efedrin intravena sedangkan pada kelompok NLH hanya 2 pasien. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian cairan awal natrium laktat hipertonik lebih efektif dalam mempertahankan osmolalitas dan pH darah dibandingkan cairan natrium klorida 0,9% pada tindakan TURP yang menggunakan air sebagai fasilitas cairan irigasi. [MEDICINA 2013;44:157-163] Kata kunci : TURP, natrium laktat hipertonik, natrium klorida 0,9%, osmolalitas, pH darah