Journal article
Association between Early Resistive Index Measurement and Early Graft Function and Long-Term Graft Survival after Kidney Transplantation an Evidence-based Clinical Review
Pande Made Wisnu Tirtayasa Gede Wirya Kusuma Duarsa, Gerhard R. Situmorang I Wayan Yudiana, Kadek Budi Santosa Anak Agung Gde Oka Arry Rodjani Nur Rasyid
Volume : 51 Nomor : 1 Published : 2019, January
Acta Medica Indonesiana
Abstrak
Latar belakang: pemeriksaan Resistive Index (RI) sering dilakukan untuk menilai fungsi organ transplant dengan menggunakan alat Doppler ultrasonography. Hasil pemeriksaan RI merupakan parameter terbaik untuk menilai disfungsi ginjal transplant. Beberapa studi telah menunjukkan peran RI sebagai prediktor kegagalan transplantasi namun studi-studi tersebut menggunakan hasil RI yang tidak segera pasca transplantasi. Tujuan studi ini untuk mengidentifikasi hubungan antara hasil pemeriksaan RI yang dilakukan segera pasca transplantasi dengan fungsi awal ginjal transplant yang direpresentasikan oleh delayed graft function (DGF) dan immediate graft function (IGF) beserta angka kelangsungan hidup ginjal transplant dalam jangka waktu lama. Metode: artikel yang merupakan tinjauan klinis berbasis bukti dilakukan pada penelitian yang dipublikasikan sebelum Mei 2018 menggunakan sumber dari Medline, Science Direct, EMBASE dan Cochrane. Penelitian yang mengukur hasil RI segera pasca transplantasi dimana tujuan utama atau tujuan sekundernya berkaitan dengan fungsi ginjal transplant dan/atau angka kelangsungan hidup ginjal transplant dimasukkan ke dalam studi ini. Penelitian yang mengukur hasil RI tidak segera pasca transplantasi dan tanpa kelompok tingkat RI, tidak dimasukkan ke dalam studi ini. Metode Mantzel-Haenzel digunakan untuk menganalisis pooled risk ratio dan 95% interval kepercayaan, sementara heterogenitas dianalisis melalui tingkat I2. Analisis menggunakan program Review Manager 5.3. Hasil: analisis dilakukan pada sembilan penelitian dengan total pasien sebanyak 1802 pasca transplantasi ginjal. DGF ditemukan pada 19% (193/1015) pasien di kelompok RI rendah dan 42.8% (337/787) pasien di kelompok RI tinggi (RR 2.04 (95% IK 1.72-2.41), p < 0.00001, I2 = 28%). IGF ditemukan pada 39.5% (62/157) pasien di kelompok RI rendah dan 10.5% (28/268) pasien di kelompok RI tinggi (RR 0.26 (95% IK 0.17-0.40), p < 0.00001, I2 = 0%). Ginjal transplant yang masih berfungsi ditemukan pada 83% (701/845) pasien di grup RI rendah dan 69.4% (395/569) pasien di grup RI tinggi (RR 0.82 (95% IK 0.72-0.93), p = 0.002, I2 = 63%), dengan follow-up antara 60-144 bulan. Kesimpulan: hasil studi ini menegaskan hubungan antara hasil pemeriksaan RI yang dilakukan segera pasca transplantasi dengan fungsi awal ginjal transplant dan kelangsungan hidup ginjal transplant dalam jangka waktu lama. Peningkatan RI memberikan peluang untuk mengenali pasien dengan prognosis jangka panjang yang buruk, bahkan disaat-saat awal pasca transplantasi ginjal. Kata kunci: transplantasi ginjal, resistive index, resistance index, fungsi ginjal transplant.