Journal article

Penatalaksanaan Anestesi pada Ruptur Aneurisma

Riyadh Firdaus I Putu Pramana Suarjaya Sri Rahardjo

Volume : 5 Nomor : 1 Published : 2016, February

Jurnal Neuroanestesi Indonesia

Abstrak

Abstrak Ruptur aneurisma adalah salah satu kejadian vaskular yang devastated dengan tingginya angka mortalitas. Namun dengan penanganan yang cepat dan tepat maka angka kematiannya hanya mencapai 10%, dan morbiditasnya ringan. Selain dari efek pecahnya pembuluh darah, banyak komplikasi lain yang perlu diperhatikan seperti perdarahan ulang, vasospasme, hidrosefalus, gangguan elektrolit sampai gangguan respirasi. Dilaporkan pasien perempuan 47 tahun dengan sakit kepala, mual dan muntah yang memberat sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan seperti ini sudah dirasakan 7 tahun sebelumnya, dan didiagnosa sebagai ruptur aneurisma spontan, sekarang tanpa gejala sisa. Pada pemeriksaan fsik, pasien sadar penuh dengan kaku kuduk, tanpa tanda neurologis fokal. Dari pemeriksaan penunjang didapatkan terdapat vasospasme pada a. Karotis Interna setinggi segmen suprasinoid, serta perdarahan tipis intraventrikel dan ventrikulomegali. Pasien direncanakan untuk dilakukan clipping aneurisma dalam anastesi umum. Pasien kemudian di rawat di ruang perawatan intensif dengan target penyapihan cepat dan ekstubasi. Tantangan dalam proses anestesi kasus aneurisma adalah mempertahankan antara tekanan dalam aneurisma dan cerebral perfusion preassure (CPP), proteksi otak pada periode iskemi, serta menyediakan lapang operasi seluas mungkin. Pasca-operasi harus diperhatikan tanda tanda komplikasi berupa iskemia.