Journal article

PREVALENS GANGGUAN TIDUR PADA ANAK OBESITAS

Desak Putu Gayatri Saraswati Seputra I Gusti Ayu Trisna Windiani I Gusti Agung Ngurah Sugitha Adnyana

Volume : 6 Nomor : 4 Published : 2017, April

e-Jurnal Medika Udayana

Abstrak

ABSTRAK Kejadian obesitas dinyatakan meningkat dua kali pada anak dan empat kali pada remaja dalam tiga puluh tahun terakhir. Obesitas dapat menimbulkan munculnya populasi berisiko baru yaitu gangguan tidur. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui prevalens dan jenis gangguan tidur pada anak obesitas. Gangguan tidur ditentukan dengan menggunakan kuisioner Sleep Disorder Scale for Children (SDSC). Penelitian adalah studi potong lintang. Sampel terdiri dari 30 anak usia 7-12 tahun yang telah didiagnosis obesitas. Penelitian dilakukan melalui kunjungan rumah. Pengisian kuisioner SDSC oleh orang tua dilakukan untuk menilai gangguan tidur pada anak. Prevalens gangguan tidur pada anak obesitas didapatkan sebesar 66,7%. Jenis gangguan tidur yang paling banyak adalah gangguan pernapasan saat tidur (55%). Subjek dengan gangguan tidur lebih banyak berjenis kelamin perempuan (60%) dan berada dalam kelompok usia 12 tahun (55%). Pada subjek dengan gangguan tidur, didapatkan angka yang lebih tinggi untuk variabel ayah dengan tingkat pendidikan tinggi (65%) dan didapatkan angka yang sama untuk variabel Ibu dengan tingkat pendidikan rendah dan tinggi yaitu masing-masing 50%. Berdasarkan karakteristik lingkungan tidur, pada subjek dengan gangguan tidur didapatkan angka yang lebih tinggi untuk variabel tidak bising (85%), mematikan lampu (70%), adanya TV/komputer di kamar tidur (75%), kebiasaan tidur siang (60%), dan adanya teman tidur/co-sleeping (85%). Hasil penelitian menunjukkan prevalens gangguan tidur pada anak dengan obesitas adalah sebesar 66,7%. Jenis gangguan tidur tersering yaitu gangguan pernapasan saat tidur (55%). Kata kunci : Gangguan tidur, anak obesitas, kuisioner SDSC