Journal article
Penolakkan sekolah pada anak dengan gangguan cemas sosial
Ida Ayu Trina Anjani,1 IGA Endah Ardjana, SpK(J) (Pensiun) I Gusti Ayu Trisna Windiani
Volume : 49 Nomor : 3 Published : 2018, December
Medicina
Abstrak
ABSTRAK Penolakkan sekolah pada anak seringkali dikeluhkan berbeda dari keluhan cemas pada orang dewasa. Orang tua sering salah mengartikan bentuk kenakalan mereka, padahal merupakan gejala dari kecemasan pada anak, sehingga sangat sulit terdeteksi. Salah satu bentuk kecemasan pada anak yang mengakibatkan penolakan sekolah adalah gangguan cemas sosial pada Masa Kanak. Satu kasus anak perempuan ditemukan di Poliklinik Jiwa RSUP Sanglah Denpasar. Keluhan utama tidak mau sekolah, setelah dilakukan pemeriksaan dan status psikiatri serta penunjang Pediatric Symptom Chekclist-17 (PSC-17), hamilton depression rating scale (HDRS), hamilton rating scale of anxietas (HRSA) dan the spence children’s anxiety scale (SCAS), didapatkan pasien dengan gangguan cemas sosial. Modalitas terapi psikofarmaka dengan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) dan psikoterapi cognitive behavioral therapy (CBT). Hasilnya : terapi kurang lebih 4 minggu anak menunjukkan mulai ada penurunan gejala cemas dan mulai ada kemauan untuk pergi ke sekolah. Setelah 2 bulan terapi anak ke sekolah tanpa ada rasa takut atau cemas. Penanganan diperlukan secara holistik multidisiplin antara tenaga medis, orang tua, lingkungan/teman, guru disekolah disamping terapi farmakologi dan psikoterapi. Kata Kunci: Penolakkan sekolah pada anak, Gangguan Cemas Sosial, SSRI dan CBT Cite Pasal Ini: Anjani, I.A.T., Ardjana, I.G.A.E., Windiani, I.G.A.T. 2018. Penolakkan sekolah pada anak dengan gangguan cemas sosial. Medicina 49(3): 354-357. DOI:10.15562/Medicina.v49i3.132