Journal article

Korelasi Positif Kegiatan Ekstrakurikuler dengan Tingkat Stres pada Anak Sekolah Dasar

Putu Anindia Sekarningrum I Gusti Ayu Trisna Windiani I Gusti Agung Ngurah Sugitha Adnyana

Volume : 19 Nomor : 3 Published : 2017, October

Sari Pediatri

Abstrak

Latar belakang. Kompetisi antar orangtua merupakan salah satu penyebab munculnya sindrom hurried child, yaitu fenomena percepatan perkembangan anak. Anak diberi berbagai kegiatan ekstrakurikuler setiap minggu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak. Hubungan orangtua dan anak yang tidak sehat cenderung membuat anak merasa tertekan ketika menjalankan kegiatan akademik mereka. Kesenjangan antara tuntutan dari orangtua dan kemampuan diri anak akan menimbulkan kondisi stres di bidang akademik pada anak. Tujuan. Mencari besar korelasi antara kegiatan ekstrakurikuler dengan tingkat stres pada anak sekolah dasar. Metode. Digunakan rancangan penelitianobservasional analitik dengan desain potong lintang. Penentuan lokasi dan subjek penelitian digunakan metode purposive sehingga terpilih Sekolah Dasar Swasta C Denpasar. Hasil. Berdasarkan analisis korelasi dengan uji korelasi Pearson, didapatkan kegiatan ekstrakurikuler memiliki korelasi positif lemah dengan tingkat stres (r=0,309). Semakin lama mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di bidang pelajaran sekolah dalam seminggu maka semakin tinggi skor stres (r=0,403) dan semakin lama mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di bidang seni dalam seminggu maka semakin tinggi skor stres (r=0,166). Kesimpulan. Kegiatan ekstrakurikuler memiliki korelasi positif dengan tingkat stres pada anak sekolah dasar. Sari Pediatri 2017;19(3):145-9 Kata kunci: kegiatan ekstrakurikuler, stres, anak