Journal article
Faktor Risiko Sepsis Neonatorum di ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar
Kurniasih Widayati DESAK PUTU YULI KURNIATI I Gusti Ayu Trisna Windiani
Volume : 4 Nomor : 1 Published : 2016, July
Public health and Preventive Medicine Archive
Abstrak
Abstrak Latar belakang dan tujuan: Angka Kematian Bayi (AKB) secara nasional tahun 2012 sebesar 32/1000 KH dan untuk Provinsi Bali sebesar 29/1000 KH. Angka ini masih lebih tinggi dari target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 sebesar 23/1000 KH. Salah satu dari banyak faktor yang meningkatkan risiko kematian bayi adalah sepsis neonatorum. Penelitian tentang sepsis neonatorum pernah dilakukan di RSUP Sanglah namun hanya penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor sosiodemografi, klinis, lingkungan dan tindakan invasif yang berhubungan dengan sepsis neonatorum di RSUP Sanglah. Metode: Rancangan penelitian adalah kasus kontrol dengan jumlah sampel 30 kasus (pasien yang didiagnosa sepsis neonatorum) dan 30 kontrol (pasien bukan sepsis neonatorum) dipilih secara acak dan matching berdasarkan bulan kelahiran bayi dari buku register 1 Januari-31 Desember 2014 di ruang perinatologi RSUP Sanglah. Data dikumpulkan dari rekam medis pasien dengan formulir ekstraksi data. Analisis secara bivariat untuk mengetahui crude OR dan multivariat dengan metode regresi logistik untuk mengetahui adjusted OR. Hasil: Analisis bivariat menunjukkan bahwa faktor yang meningkatkan risiko sepsis neonatorum adalah ibu yang tidak bekerja dan bekerja sebagai buruh dengan OR=3,5 (95%CI: 1,1-11,7), bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan OR=6,6 (95%CI: 1,9-24,2), perawatan bayi dalam inkubator dengan OR=4,1 (95%CI: 1,2-14,3), pemberian infus dengan OR=9,3 (95%CI: 1,7-92,1) dan pemberian oksigen dengan OR=7,0 (95%CI: 1,9-29,7). Analisis multivariat menunjukkan bahwa satu-satunya variabel yang bermakna meningkatkan risiko sepsis neonatorum adalah BBLR dengan OR=20,2 (95%CI: 1,4-289,7).