Journal article

Perbedaan pemberian cairan isotonis dan hipotonis terhadap osmolalitas plasma pada penderita gangguan intrakranial akut di RSUP Sanglah Denpasar Bali

Wayan Sulasmana Sandhi Parwata I Nyoman Budi Hartawan I Gusti Ngurah Made Suwarba Ida Bagus Gede Suparyatha Dyah Kanya Wati

Volume : 10 Nomor : 1 Published : 2019, April

intisari sains Medis

Abstrak

Latar Belakang: Gangguan intrakranial akut dapat menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas kardiovaskular yang akan berujung pada penurunan dari penyerapan kembali natrium pada ginjal. Pemilihan jenis cairan yang tepat pada gangguan intrakranial akut dapat membantu mengurangi kerusakan jaringan otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar osmolalitas plasma pada pasien dengan gangguan intrakranial akut yang mendapatkan cairan isotonis ataupun hipotonis. Metode: Penelitian observasional dengan pendekatan potonglintang dilakukan terhadap 60 pasien berusia 1 bulan-12 tahun yang mengalami gangguan intrakranial akut di RSUP Sanglah selama tahun 2017. Perbedaan osmolalitas plasma pada masing-masing kelompok diuji menggunakan Mann-whitney test dikarenakan data tidak berdistribusi normal. Perbedaan dikatakan bermakna apabila nilai p<0.05. Data dianalisis dengan perangkat lunak SPSS versi 20. Kata Kunci: isotonis, hipotonis, osmolalitas plasma, gangguan intrakranial akut. 1* I Nyoman Budi Hartawan, I Gusti Ngurah Suwarba, 2 Ida Bagus Suparyatha, 2 Dyah Kanya Wati 2 2 Hasil: Jenis kelamin laki-laki adalah dominan pada kelompok isotonis (66,7%) maupun hipotonis (70%). Status nutrisi baik terdapat pada kedua kelompok (90%; 83,33%). Ensefalitis merupakan penyebab terbanyak gangguan intrakranial akut yakni 14 (46,67%) kasus kelompok istononis dan 12 (40%) kasus kelompok hipotonis. Nilai median (IQR) kadar osmolalitas plasma maupun natrium yang mendapatkan cairan isotonis menunjukkan perbedaan nilai yakni 139(6) mEq/L dan 287(20) mOsm/kg H2O pada isotonis serta 132(7) mEq/L dan 273(16) mOsm/kg H2O pada hipotonis. Terdapat perbedaan kadar osmolalitas secara bermakna pada kelompok yang mendapatkan cairan isotonis dibandingkan dengan hipotonis (p < 0,001) Kesimpulan: Terdapat perbedaan kadar osmolalitas pada pasien gangguan intrakranial akut yang mendapatkan cairan isotonis dibandingkan dengan kelompok yang mendapatkan cairan hipotonis. Cite Pasal Ini: Parwata, W.S.S., Hartawan, I.N.B., Suwarba, I.G.N., Suparyatha, I.B., Wati, D.K. 2019. Perbedaan pemberian cairan isotonis dan hipotonis terhadap osmolalitas plasma pada penderita gangguan intrakranial akut di RSUP Sanglah, Denpasar, Bal