Journal article
Manajemen Anestesi pada Pasien dengan Chiari Malformation dan Syringomyelia
Tomas Ari Kurniawan I Ketut Sinardja
Volume : 6 Nomor : 1 Published : 2014, March
Jurnal Anestesiologi Indonesia
Abstrak
ABSTRACTBackground: Chiari malformation is an anatomical abnormality of cerebellum where the cerebellar tonsils descend toward the foramen magnum and cause a series of clinical symptoms. In general, this disorder has 4 types of classification based on the degree of severity of anatomical abnormalities of the cerebellum. In some cases, the disorder is also accompanied by syringomyelia. Actions that can be done to reduce the clinical symptoms such as by decompressing the skull bone occipital part, so as to reduce the symptoms of an emphasis on the down part of the cerebellum.Case: Our patients had Chiari malformation type 2 in the presence of syringomyelia. Clinical symptoms appear in the form of head and neck pain back, accompanied by weakness in the left hand. Through surgery, performed the foramen magnum decompression and duroplasty. Anesthesia is done under general anesthesia intravenously, given induction with propofol and fentanyl, propofol intravenous maintenance dose of 100 mcg/kg/min. Postoperative pain patients managed with epidural analgesia which is mounted on the cervical spine area as high as 3, with a regimen of 0.1% bupivacaine and morphine 0.5 mg in a volume of 5 ml.Summary: Chiari malformation is the anatomical abnormalities of the cerebellum that has dangerous potential. Compression occurs at the foramen magnum can cause bulbar palsy and apnea. Decompression actions undertaken to prevent the occurrence of paralysis. Patients with Chiari malformation and syringomyelia is often accompanied by hydrocephalus. Planned anesthetic management should not cause an increase in intra-cranial pressure.Keywords : Chiari malformation,syringomyelia.ABSTRAKLatar belakang: Chiari malformation merupakan kelainan anatomi dari otak kecil dimana tonsil cerebellum turun ke arah Foramen magnum dan menimbulkan serangkaian gejala klinis. Secara umum kelainan ini memiliki 4 tipe klasifikasi berdasarkan derajat beratnya kelainan anatomi dari cerebellum. Pada beberapa kasus dijumpai kelainan juga disertai dengan syringomyelia. Tindakan yang bisa dikerjakan untuk mengurangi gejala klinis antara lain dengan melakukan dekompresi pada tulang cranium bagian occipital, sehingga dapat mengurangi gejala penekanan pada bagian cerebellum yang turun.Kasus: Pasien kami mengalami Chiari malformation tipe 2 dengan adanya syringomyelia. Gejala klinis yang muncul berupa nyeri kepala dan leher bagian belakang, disertai dengan kelemahan pada tangan kiri. Melalui tindakan operatif, dikerjakan dekompresi foramen magnum dan duroplasty. Anestesi dikerjakan dengan anestesi umum intravena, diberikan induksi dengan propofol dan fentanyl, pemeliharaan dengan propofol intravena dosis 100 mcg/kg/menit. Nyeri paska operasi pasien dikelola dengan epidural analgesia yang dipasang pada daerah setinggi vertebra cervical 3, dengan regimen bupivakain 0,1% dan morfin 0,5 mg dalam volume 5 ml.Ringkasan: Chiari malformation adalah kelainan anatomi cerebellum yang memiliki potensi berbahaya. Kompresi yang terjadi pada foramen magnum dapat menyebabkan terjadinya bulbar palsy dan menyebabkan apnea. Tindakan dekompresi dikerjakan untuk mencegah terjadinya kelumpuhan tersebut. Pasien dengan Chiari malformation seringkali disertai dengan syringomyelia dan hidrosefalus. Manajemen anestesi yang direncanakan sebaiknya tidak menimbulkan peningkatan tekanan intra kranial. Kata kunci : Chiari malformation, syringomyelia.