Journal article

Sanggah Kemulan Nganten dan Pelangkiran obyek penentu keberlangsungan rumah tinggal tradisional Desa Pedawa, Bali

TRI ANGGRAINI PRAJNAWRDHI NI LUH PUTU EKA PEBRIYANTI

Volume : 14 Nomor : 2 Published : 2016, December

Jurnal Ruas

Abstrak

Bentuk dan karakter arsitektur tradisional di Bali berkaitan erat dengan budaya, adat istiadat dan system religi masyarakat Bali. Bangunan rumah tinggal tradisional Bali yang merupakan bagian dari Arsitektur Nusantara yang diwariskan secara turun temurun yang masih ada hingga saat ini dan menjadi bukti sejarah nenek moyang kita. Konsep Tri Hita Kharana sebagai wujud kedekatan masyarakat Bali dengan alam dan Sang pencipta melandasi konsep permukiman desa-desa Bali Aga, dan merupakan konsep yang dipegang teguh di dalam melestarikan arsitektur tradisional Bali. Kepercayaan terhadap leluhur, tradisi masyarakat sebagai pembuat gula aren, alam dan lingkungan sekitar; dan pandangan hidup masyarakat Desa Pedawa telah membentuk sebuah karakter rumah tinggal tradisional yang unik. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor terpenting dari rumah tinggal tradisonal Desa Bali Aga di Desa Pedawa yang membuat rumah tradisional ini masih lestari hingga saat ini. Melalui metode studi kasus yang meliputi observasi lapangan, wawancara dan penelusuran sejarah serta analisa deskriptif menunjukkan bahwa terdapat dua faktor terpenting terhadap keberlangsungan rumah tradisional Desa Pedawa yaitu Sanggah Kemulan Nganten dan Pelangkiran. Kata kunci: rumah tinggal tradisional, Pelangkiran, Sanggah Kemulan Nganten