Journal article

Analisis Risiko Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Konstruksi Hotel di Bali

I Made Alit Karyawan Salain GUSTI AYU PUTU CANDRA DHARMAYANTI Gde Ngurah Anindita

Volume : 7 Nomor : 2 Published : 2019, July

Jurnal Spektran

Abstrak

Proyek konstruksi hotel umumnya memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dibandingkan proyek konstruksi gedung lainnya, karena banyaknya pekerjaan yang harus terintegrasi satu sama lain dan memiliki jadwal pekerjaan yang ketat. Semua itu berpotensi menyebabkan keterlambatan pelaksanaan proyek konstruksi proyek hotel di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko keterlambatan pelaksanaan proyek konstruksi hotel di Bali. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber data primer yang diambil melalui survey menggunakan kuesioner. Responden diambil berdasarkan metode purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria bahwa responden memegang peran penting pada proyek konstruksi hotel di Bali, sebanyak 35 orang responden, yang mencakup satu orang direksi, satu orang project manager; satu orang site manager, dua orang supervisor; dua orang quality control. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 44 risiko keterlambatan proyek konstruksi hotel di Bali yang terdiri dari 37 risiko mayor dan 7 risiko minor.. Risiko mayor mencakup 22 risiko tidak diharapkan (undesirable risks) dengan 36 tindakan mitigasi, dan 15 risiko tidak dapat diterima (unacceptable risks) dengan 24 tindakan mitigasi. Risiko mayor yang paling sering terjadi bersumber dari risiko proyek. Risiko unacceptable meliputi penetapan jadwal yang amat ketat, rencana kerja yang tidak tersusun baik dan berubah-ubah, pemahaman aturan gambar kerja, mobilisasi sumber daya, tidak tersedianya bahan sesuai kebutuhan. Risiko undesirable mencakup keterbatasan wewenang personil/pemilik dalam pengambilan keputusan, cara inspeksi dan kontrol pekerjaan oleh pemilik, kegagalan pemilik mengkoordinasikan pekerjaan kepada kontraktor, keterlambatan penyediaan alat/bahan, jumlah pekerja yang kurang memadai, tidak tersedianya peralatan kerja yang memadai. Tindakan mitigasi ditekankan pada risiko proyek dan risiko teknis yang meliputi penyusunan perencanaan dan penjadwalan secara detail dan menyeluruh, perhatian terhadap dokumen pekerjaan dan kontrak, serta peningkatan koordinasi antara pihakpihak terkait dan juga optimalisasi ketepatan rencana dalam pelaksanaan pekerjaan. Kata kunci: keterlambatan, risiko, mitigasi, kepemilikan risiko