Journal article
Penerapan Konsep Zoning dan Entrance Tapak pada Relokasi Gereja Persekutuan Misi Injil Indonesia (GPMII), Denpasar - Bali
Theana Trisnawati NI MADE YUDANTINI EVERT EDWARD MONIAGA
Volume : 5 Nomor : 2 Published : 2017, July
Jurnal Arsitektur Universitas Udayana
Abstrak
Gereja merupakan bangunan ibadah umat Kristiani yang mewadahi seluruh kegiatan spiritual bagi jemaatnya. Seiring berkembangnya agama Kristiani, mulai dari lokasi, aliran, tata ibadah sehingga akhirnya dapat mempengaruhi bentuk bangunan gereja menjadi makin variatif. Karena pengaruh tersebut bangunanbangunan gereja pun tersebar di berbagai wilayah termasuk Denpasar, Bali. Begitu pula dengan penduduknya yang juga mengalami perkembangan di bidang keagamaan dan karena kehadiran masyarakat ini lah gereja GPMII merasa bertanggung jawab akan hal itu. Melihat jumlah jemaat yang terus bertambah, gedung gereja tidak mampu memenuhi tuntutan tersebut. Jika dilihat dari jumlah jemaat gereja ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan, dimana setelah enam tahun berdiri jemaatnya mencapai 92 jemaat dan diprediksi akan terus bertambah setiap tahunnya. Sedangkan pada bangunan gereja sekarang yang berupa ruko hanya dapat menampung 60-65 jemaat setiap Ibadah minggu. Hal ini tidak hanya berdampak pada luasan ruang ibadah saja namun juga mempengaruhi fasilitas yang harus ada, sehingga gereja GPMII, Denpasar memutuskan untuk merelokasi gedung gereja agar dapat mengakomodasi perkembangan jemaat sampai lima belas tahun ke depan. Melihat kondisi gereja pada saat ini, bangunan yang digunakan tidak mewadahi kegiatan peribadatan. Sehingga, upaya yang dilakukan untuk membentuk kondisi peribadatan yang kondusif maka akan dilakukan perencanaan zoning dan entrance pada lahan yang baru. Kata Kunci: gereja, spiritual, berkembang, Kristiani, zoning, entrance, relokasi