Journal article
Pengembangan Kawasan Pura Luhur Batukaru, Tabanan, Bali
Volume : 2 Nomor : 2 Published : 2014, July
Jurnal Arsitektur
Abstrak
PENGEMBANGAN KAWASAN PURA LUHUR BATUKARU, TABANAN, BALI Pengembangan Kawasan Pura sebagai Objek Pariwisata Spiritual Ni Wayan Nayaswari1), I Made Suarya2), dan I Ketut Mudra3) 1)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana nhananayaswari@gmail.com 2)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana mdsuarya@yahoo.com 3) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana ikmudra@yahoo.com ABSTRACT Temple as a tourist destination is a usual thing because many domestic and international tourist think that Temple is the most unique place in Bali. The place of Temple sometimes related with a spiritual strength because the mostly Temple has a positive energy that can support all spiritual activities in this Temple area. In a usual, the spiritual activities can happen in a silent nature and far from noise environtment so our mind can be focus along do this spiritual activities. This spiritual activities still related with the religious activity so development area of the Temple as a spiritual tourism object should do without interrupt the religious activity in there. Keyword: temple, tour, nature, spiritual ABSTRAK Pura yang dijadikan objek pariwisata merupakan hal yang sudah biasa terjadi mengingat Pura merupakan tempat yang dianggap unik bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Bali. Keberadaan Pura juga terkadang dikaitkan dengan hal – hal yang bersifat spiritual karena sebagian besar Pura memiliki energi positif yang dapat mendukung adanya kegiatan yang bersifat spiritual pada kawasan Pura. Kegiatan spiritual biasa dilakukan pada kawasan Pura yang memiliki kondisi eksisting alam yang tenang dan jauh dari keributan lingkungan sekitar agar fikiran dapat terpusat selama melakukan kegiatan tersebut. Kegiatan yang bersifat spiritual biasanya masih berhubungan dengan hal – hal yang bersifat keagamaan sehingga pengembangan kawasan Pura sebagai objek pariwisata spiritual dapat dilakukan tanpa mengganggu aktivitas ritual keagamaan yang berada di dalamnya. Kata Kunci: pura, pariwisata, alam, spiritual